BatamNow.com – Covid-19 varian XE, gabungan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2 belakangan memicu kekhawatiran lonjakan kasus lantaran diyakini lebih menular. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut varian XE sepuluh persen lebih menular dari subvarian Omicron BA.2.
Dikutip dari Hindustan Times, Inggris melaporkan lebih dari 600 kasus varian XE, banyak di antaranya yang terpapar sudah menerima vaksin Covid-19 lengkap. Namun, gejalanya terbilang ringan seperti subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.
Sudah Vaksin, Gejala Ringan?
Gejala varian XE pada pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi lengkap paling banyak dilaporkan yakni pilek, bersin, sakit tenggorokan. Jarang dari mereka yang mengeluhkan anosmia atau kehilangan indra penciuman dan perasa.
Gejala Varian XE
“Sejauh ini, gejala yang dilaporkan dengan varian ini tetap sama seperti Omicron sebelumnya, seperti kelelahan, lesu, demam, sakit kepala, nyeri tubuh, jantung berdebar dan masalah jantung,” kata dr Charu Dutt Arora, konsultan dokter dan spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Asia, Faridabad.
“Sejauh ini tidak ada bukti yang mengatakan bahwa gejala varian XE berbeda dengan varian yang sudah ada,” sambung dia.
Efek Omicron XE pada Anak
Efek Covid-19 pada anak sejauh ini dikategorikan ringan. Ahli juga belum melihat indikasi varian XE memicu gejala berat Covid-19 pada kelompok anak, tetapi data yang didapat para pakar masih terbatas.
“Anak-anak khususnya dapat menjadi populasi berisiko untuk varian ini. Sejak kewajiban masker di tempat-tempat umum telah dicabut oleh sebagian besar pemerintah, masih ada kelompok anak yang tidak bisa divaksinasi, karenanya rentan terhadap penularan Covid-19,” tambah dr Arora.
“Belum ada data tentang efek varian XE pada anak-anak. Vaksinasi agresif pada populasi termasuk anak-anak dapat membantu mengurangi krisis,” kata Dr Rao. (*)
sumber: detikcom