BatamNow.com – Menjelang perayaan kemerdekaan NKRI tahun ini, warga Rempang terus berjuang melawan relokasi ataupun penggeseran dari kampung tanah kelahirannya.
Hari ini, Jumat, 8 hari jelang HUT RI ke-79, warga Kampung Sembulang Hulu dan Pasir Merah gotong royong memasang sekitar seratusan spanduk putih bertulisan merah “Kami Menolak Direlokasi/ Geser”, di kiri dan kanan sepanjang jalan masuk ke perkampungan mereka.
Pantauan BatamNow.com di Kampung Sembulang Hulu, terlihat jejeran spanduk berukuran 50 cm x 25 cm dibentangkan menggunakan dua tiang setinggi ±1,5 meter yang ditancapkan ke tanah.
@batamnow Jelang HUT RI ke-79, Warga Rempang Bentangkan Spanduk Merah Putih Tolak Relokasi Pulau Rempang, Kota Batam Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #jokowidodopresidenkita #jokowidodo #rempangecocity #rempanggalangtanahmelayu #ham #komnasham ♬ Very Sad – Enchan
Warga kampung mengatakan, untuk tahun ini, mereka masih belum tenang dan belum bisa menggelar perayaan kemerdekaan RI.
“Belum ada rencana, kami masih fokus berjuang menolak relokasi,” kata seorang dari warga Rempang yang ikut memasang spanduk pada hari ini, kepada BatamNow.com, Jumat (09/08/2024).
Rumah warga di Sembulang Hulu pun terlihat belum ada mengibarkan bendera merah putih. Kecuali, spanduk berwarna merah putih “TOLAK RELOKASI” yang ditempel pada dinding depan rumahnya.
Di bukit dekat gerbang masuk kampung itu juga dibentangkan spanduk bertuliskan “TOLAK PSN REMPANG ECO-CITY”.
Kontras dengan Perayaan HUT RI pada 2 Tahun Lalu
Kondisi kampung-kampung di Rempang, kini, kontras dibandingkan 2 tahun lalu, khususnya dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Dijelaskan warga, kali terakhir mereka merayakan HUT RI ke-77, pada tahun 2022.
Namun tahun selanjutnya, tetiba warga diusik rencana Program Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City yang mengancam mereka tergusur dari kampung tempat tinggalnya turun-temurun bahkan sejak ratusan tahun lalu.
“Agustus tahun 2023, kami masih demo menolak relokasi,” kata warga.
Biasanya, warga memeriahkan perayaan kemerdekaan RI dengan berbagai lomba. Mulai dari pertandingan sepak bola kaki, bola voli, balap sampan layar, jong, hingga panjat pinang.
“Pesertanya se-Kecamatan Galang. Dari awal Agustus biasanya sudah mulai dilombakan, finalnya pada 17 Agustus di Lapangan Muhammad Musa di Sembulang. Tapi tahun ini belum ada rencana,” ucap warga.
Upayara perayaan HUT RI di Rempang pun, katanya, hanya digelar ketika Galang masih masuk Kecamatan Bintan Utara. Semenjak bergabung ke Kota Batam, tidak pernah digelar lagi.
“Dulu camatnya mengajak upacara di Kantor Kecamatan Galang yang lokasinya masih sama dengan sekarang,” jelasnya.
Hingga kini, banyak warga di Rempang masih menolak PSN Rempang Eco-City dan pergeseran sebagai dampaknya.
Sementara menurut BP Batam, per 8 Agustus 2204, sudah 163 KK yang setuju direlokasi dan digeser ke hunian sementara. (D)