BatamNow.com, Jakarta – Robot trading MarkAI disebut merugikan banyak korban. Bahkan para korban ini sudah melaporkan MarkAI ke pihak kepolisian.
Dilansir detikcom, salah satu korban MarkAI, Shella mengungkapkan jika para member tak bisa melakukan penarikan uang dan aplikasi sampai website down. Hingga customer service tak bisa dihubungi.
Shella menjelaskan skema investasi yang ditawarkan oleh MarkAI. Mulai dari sewa robot 30 hari dengan harga Rp 31 ribu sampai Rp 7,75 juta. Modal kerja yang diperlukan mulai dari US$ 30 atau Rp 465 ribu hingga US 10 ribu atau Rp 155 juta.
Lalu total modal yang diperlukan mulai dari Rp 496 ribu sampai Rp 162,75 juta. Nah keuntungan yang ditawarkan per hari Rp 6.510 hingga Rp 2,17 juta. Kemudian keuntungan bulanan Rp 195.300 hingga Rp 65,1 juta.
Dalam tabel rencana keuangan Mark AI ini menggunakan patokan dolar AS yang perhitungannya 1 dolar sama dengan Rp 15.000. Padahal dari data Jakarta Interbank Spot dollar Rate (Jisdor) saat ini dolar Rp 14.080.
Deposit minimal yang dibutuhkan adalah US$ 10 dan penarikan minimal US$ 5. “Penarikan ke rekening bank akan dikenakan biaya penanganan 5%. Penarikan akan masuk ke rekening maksimal 3 jam,” tulisnya.
Lalu Dana modal kerja akan dikembalikan penuh ke saldo setelah robot berhenti. Dalam 1 akun member bisa mengaktifkan robot sebanyak-banyaknya. (*)