BatamNow.com – Isu membeludaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina kembali mencuat ke permukaan, bukan hanya di Sulawesi, tetapi juga di Kota Batam dan wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
Selain TKA asal Cina yang bekerja secara prosedural, beredar isu dugaan ribuan lainnya masuk dan bekerja secara nonprosedural di sejumlah proyek besar di Batam.
Mereka tersebar di berbagai perusahaan konstruksi asal Tiongkok yang sedang mengerjakan gedung-gedung pencakar langit serta fasilitas strategis lainnya.
Data yang diperoleh BatamNow.com dari instansi pemerintah di Batam menyebutkan, periode Januari hingga Mei 2025, terdapat TKA prosedural asal Cina sebanyak 1.539 dari total 4.299 TKA di Batam.
Angka ini menjadikan Cina sebagai negara asal TKA terbanyak di Batam.
Hal itu dapat dilihat dari data 5 besar asal negara TKA di Batam:
- Cina: 1.539 orang
- India: 761 orang
- Malaysia: 495 orang
- Singapura: 362 orang
- Filipina: 293 orang
Namun, informasi yang beredar menyebutkan jumlah TKA Cina nonprosedural diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 orang lebih, bekerja di berbagai level dan keahlian.
Data Lapangan dan Dugaan Masif TKA Ilegal
Pantauan BatamNow.com, selisih mencolok terlihat antara jumlah TKA terdaftar dengan kenyataan di lapangan.
Di perusahaan asing LM, tercatat hanya 11 TKA dalam dokumen resmi.
Namun, sumber di lokasi dari pekerja lokal menyebutkan ada lebih dari 300 TKA Cina yang hilir mudik di proyek tersebut. “Jumlah TKA Cina di sini lebih dari 300 orang,” ujar beberapa pekerja lokal kepada media ini.
Wartawan BatamNow.com yang mencoba melakukan konfirmasi ke perusahaan LM dan DO ditolak masuk oleh petugas keamanan.
Namun dari kejauhan di proyek besar di sana terlihat ramai wajah wajah TKA asing yang kebetulan keluar dari area proyek.
“Tidak diperkenankan masuk tanpa izin khusus,” kata petugas di pos jaga ketika hendak dikonfirmasi ke perusahaan asing di sana.
Kondisi serupa terjadi di CCODS, di mana hanya 23 TKA yang tercatat secara resmi, namun di lapangan jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti, yang akan memasuki masa pensiun per 1 Juli 2025, menyatakan bahwa IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga Asing) yang masuk ke Pemko Batam hanya untuk perpanjangan.
Sementara penerbitan izin baru merupakan kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan.
“TKA yang masuk ke Pemko hanya untuk perpanjangan IMTA. Yang baru itu urusan Kemenaker,” ujarnya.
Rudi juga menyampaikan bahwa hingga Mei 2025, realisasi dana kompensasi penggunaan TKA di Batam baru mencapai Rp 15 miliar, masih jauh dari target tahunan sebesar Rp 42 miliar.
Proyek-proyek Perusahaan Cina di Batam
Beberapa proyek besar yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan Cina di Batam antara lain:
1. PT Day One dan Long Motive (proyek Data Center di KEK Nongsa)
2. China Communications Construction Industry Indonesia (CCCI) dan China Construction Overseas Development Shanghai, dan beberapa perusahaan lainnya.
3. Union Square, Harbour Bay
- Dikerjakan oleh PT Citra Buana Batam Industri & China Construction Overseas Development Shanghai
- Menara kembar 34–37 lantai + podium 7 lantai
4.Balmoral Tower, Opus Bay Apartemen 36 lantai dekat terminal ferry Waterfront Batam
- Kolaborasi dengan Davy Sukamta & Partners
- Proyek “topped-off” sejak Agustus 2024
5. Nagoya Hill Condominium & Marina Tower
- Dua menara, masing-masing 277 dan 179 unit
6. Tower 47 lantai di Marina (dekat Hotel Harris)
- Dalam tahap finishing sejak Mei 2023
7. Pabrik Sel Surya PT Nusa Solar Indonesia
- Di kawasan industri Kabil
- Diduga mempekerjakan TKA China dalam jumlah besar
8. Proyek Mixed-use & Energi Hijau
- Proyek apartemen, residensial, dan pabrik energi efisiensi tinggi di Kabil
9. Demikian juga di PT Zheng Xing Constructions Indonesia dan lainnya.
Sejauh ini, pihak perusahaan asing tersebut cenderung tertutup terhadap media.
Permintaan konfirmasi dari BatamNow.com kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Hajar Aswad, dan Kepala Seksi Informasi Keimigrasian, Kharisma Rukmana juga belum mendapat respons hingga berita ini dipublikasikan. (H/Red)