BatamNow.com – Hingga Jumat (04/08/2023), belum ada pernyataan resmi Satlantas Polresta Barelang terkait penghentian praktik ujian SIM C dengan manuver angka 8 dan zig-zag.
Tapi penelusuran reporter BatamNow.com di Mapolresta Barelang, Jumat (04/08) siang, tak ada lagi aktivitas ujian bagi pemohon SIM C dengan manuver angka 8 dan zig-zag itu di lapangan praktik.
“Tak ada lagi aktivitas ujian praktik SIM C dengan angka 8 dan zig-zag mulai hari ini,” lapor Dimas Aliyanto reporter BatamNow.com dari lapangan menirukan sumber di Mapolresta Barelang, Jumat (04/08).
Sementara di beberapa Polda dan Polres di Indonesia sudah menghentikan secara resmi dan mengumumkan ke publik pola ujian para “pemain sirkus” itu, terhitung pada Jumat (04/08).
Sementara itu, peniadaan pemberlakuan ujian praktik SIM C dengan manuver angka 8 dan zig-zag belum terkonfirmasi dengan Satlantas Polresta Barelang.
Mulai hari ini, Jumat (04/08), Korlantas Polri resmi menghentikan ujian praktik tersebut dan akan digantikan degan praktik ujian dengan manuver huruf S.
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo beberapa bulan lalu pernah memerintakan secara lisan agar praktik SIM C dengan pola ujian manuver angka 8 dan zig-zag supaya dihentikan karena tidak masuk akal.
Listyo Sigit mengakui sangat sulit para pemohon lulus pada ujian praktik manuver angka 8 dan zig-zag itu. Kalau pun ada yang lulus berarti dia sudah bisa menjadi pemain sirkus.
Padahal, menurut seorang perwira tinggi di kepolisian, materi ujian praktik manuver angka 8 dan zig-zag ini sebenarnya standar internasional dan masih berlaku di beberapa negara maju.
Cuma, kata dia, para petugas penguji dari Polantas mesti benar-benar objektif agar tujuan ujian ini benar-benar bermamfaat dan berkeadilan.
“Kalau tak bisa, ya harus gugur, tapi jangan ada permainan para oknum, itu masalahnya,” ujarnya. (red)