BatamNow.com, Jakarta – Dari hasil penelusuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ditemukan hampir 50 persen penderita Covid-19 di Batam terkena subvarian Omicron XBB.
“Dari hasil tracing yang dilakukan, hampir 50 persen penderita Covid-19 di Batam terkena subvarian XBB, bukan XBB.1,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Salah satu penyebabnya, kata Menkes, adalah lantaran Batam merupakan tempat transit serta pintu ke luar-masuk yang paling dekat dengan Singapura.
Hal tersebut diaminkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu, di Jakarta. “Benar, kami temukan banyak penderita Covid-19 subvarian Omicron XBB di Batam,” tutur Maxi.
Dia menjelaskan, hasil penelusuran dari jumlah 48 kasus, di Batam ada 48 persen yang subvarian Omicron XBB.
Hingga Kamis (10/11) kemarin, Kemenkes mendeteksi total 48 kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB di Indonesia.
Menurut Syahril, 48 kasus Covid-19 Omicron XBB ini berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) di beberapa provinsi saja. Untuk itu, Kemenkes berupaya meningkatkan pemeriksaan pemeriksaan WGS.
Dikatakannya, subvarian Omicron XBB juga disebut-sebut dapat lebih cepat menular dibandingkan subvarian Omicron lainnya meski gejala yang ditimbulkan cenderung lebih ringan.
Max menambahkan, Kemenkes terus menggencarkan pemeriksaan WGS bagi pasien yang sedang dirawat baik isolasi maupun di ruang ICU.
Pada bagian lain, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk melakukan vaksin booster serta tidak lengah menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas.
Prof Wiku juga meminta pemerintah daerah untuk terus memantau perkembangan kasus di wilayah masing-masing dan memperketat protokol kesehatan di tempat umum. (RN)