BatamNow.com – Cuaca cerah tak ada hujan, tapi aspal di Jalan Sudirman di Simpang Kepri Mall dengan kondisi becek pada hari ini, Sabtu (09/12/2023) pagi.
Pantauan BatamNow.com, ada beberapa titik yang memuncratkan air dari bawah badan Jalan Sudirman di Batam Center itu, maupun dari tanah di tepinya.
Sebagian air tersebut menggenangi badan jalan yang baru ditingkatkan menjadi 5 lajur itu, lainnya mengalir ke tanah di tepi kiri.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama (Dirut) PT Air Batam Hilir mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti aliran air dari bawah Jalan Sudirman itu. “Terimakasih informasinya Bapak. Segera kami TL,” kata Mujiaman Sukirno lewat pesan WhatsApp kepada BatamNow.com, Sabtu pagi.
Lokasi air muncrat itu berdekatan dengan pipa DCIP DN 800mm yang sempat bocor besar pada 27 November 2023, di depan Kongkow Driving Range, Batam Center.
Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran bagi warga pelanggan SPAM BP Batam, utamanya yang tinggal di kawasan Batam Center.
“Selain berbahaya karena membuat jalan licin, takutnya dari kebocoran kecil bisa jadi besar. Kita tahu sendiri, kalau sudah pipa bocor di Batam ini bisa berhari-hari perbaikannya,” kata seorang pelanggan SPAM di Kawasan Sukajadi, Sabtu (09/12).
Sebagai informasi, kebocoran pipa berukuran 800mm di Simpang Kepri Mall pada bulan lalu, butuh waktu 2 hari agar rampung diperbaiki. Normalisasi aliran ke rumah warga, memakan waktu lagi.
@batamnow Air Deras Terbuang, Pipa SPAM Batam Bocor Lagi di Simpang Kepri Mall Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #bpbatam #spambatam #airbatamhilir #airbatamhulu ♬ Ini Parah Ni – A Kiil Mustafa
Warga yang terdampak kebocoran itu pun resah dan dibuat kesusahan karena air minum perpipaan tak mengalir.
Saat itu, aliran air tak mengalir ke warga konsumen di wilayah Sukajadi, Kepri Mall sampai Orchid, Jalur Plamo sampai Bengkong Nusantara, Batam Centre, Panbil, KDA dan sekitarnya.
Tingkat Kehilangan Air Pasca Pengelola Baru
Direktur Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam Denny Tondano mengklaim bahwa tingkat kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) Kota Batam lebih kecil dibandingkan nasional.
Hal itu disampaikannya ketika Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma berkunjung untuk mempelajari pengoperasian dan pemeliharaan air di Kota Batam.
Melansir keterangan resmi dari laman Kementerian PUPR, awal tahun ini, tingkat kehilangan air nasional masih di angka 33,7 persen.
SPAM BP Batam, kata Denny lewat siaran pers, berkomitmen menekan NRW hingga 10 persen. Tapi angka pastinya yang terkini, tak di-publish.
Tapi tak bisa dimungkiri, kerap terjadi kebocoran pipa distribusi saat pengelolaan air minum di Batam ditangani BP Batam dan PT Air Batam Hulu (ABHu) serta PT Air Batam Hilir (ABHi) mitranya sejak 1 Agustus 2022 hingga 15 tahun ke depan.
Kerapnya pipa bocor juga dapat dilihat dari banyaknya pengumuman gangguan aliran air minum pada feed unggahan akun @airbatamhilir di Instagram.
Menjadi pertanyaan, apakah tingkat kehilangan air di Batam sekarang mengalami kenaikan dari pengelola sebelumnya?
Ketika dikonfirmasi angka tingkat NRW Batam terbaru, Denny tak merespons BatamNow.com, Sabtu (09/12/2023). Dirut PT ABHu – PT ABHi Mujiaman Sukirno, juga tak menjawab.
Tapi, berdasarkan data kinerja PT ABHi selama bulan Agustus – Desember 2022 diketahui bahwa tingkat kehilangan air rata-rata 18,08 persen, atau 3,08% di atas standar yang ditetapkan dalam perjanjian kerja sama.
Angka itu disampaikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan BP Batam Tahun 2022, di-publish pada akhir tahun ini.
Tingkat kehilangan air adalah perbedaan antara volume air yang didistribusikan dengan volume air yang dikonsumsi yang tercatat mata alat ukur pelanggan.
Sedangkan pengelola sebelumnya, PT Adhya Trita Batam (ATB), menyebut pihaknya berhasil menekan tingkat kehilangan air hingga ke angka 14 persen.
Angka itu, kata Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto, merupakan yang terendah se-Indonesia untuk kelas pelanggan di atas 250.000. (red)