BatamNow.com – Warga Pulau Rempang bersama Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang, berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Tiongkok di Jakarta Selatan pada hari ini, Rabu (14/08/2024).
Dalam aksi ini, perwakilan masyarakat Rempang menyampaikan sikap kukuh mereka yang tetap menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City. Mereka memperjuangkan hak atas tanah, hak atas lingkungan dan identitas adat masyarakat di 16 Kampung Melayu Tua di pulau tersebut.
“Kami masyarakat Melayu Pulau Rempang tidak pernah menyerah sampai titik darah penghabisan. Karena ibarat kata orang Melayu, biar mati berdiri daripada hidup berlutut. Artinya, biarpun apa terjadi kami tetap melawan sampai akhir karena datuk nenek moyang kami sudah ratusan tahun yang silam menempati Pulau Rempang. Sebelum Indonesia merdeka pun Pulau Rempang sudah ada,” seru seorang dari perwakilan warga Rempang.
Ia mengutarakan, relokasi sebagai dampak PSN, akan menghilangkan kampung turun-temurun yang sudah menjadi indentitas warga Rempang.
“Orang Melayu ini pantang tidak ada kampung, karena setiap hari besar orang Melayu pulang kampung. Kalau kampung sudah hancur, mau pulang ke mana lagi,” lanjutnya.

Aksi warga Rempang di depan Kedubes Tiongkok ini menjadi permintaan agar investor dari Negeri Tirai Bambu itu membatalkan investasinya di atas tanah Rempang.
“Kami berharap, apa yang disampaikan dari baik warga, Koalisi Masyarakat Sipil, untuk dapat sampai kepada Pemerintah Cina, sehingga mereka dapat mempertimbangkan dan itu pun kalau bisa mereka menghentikan segala bentuk pembiayaan atas pembangunan proyek Rempang Eco-City,” seru orator.
Hari ini juga, warga Rempang akan menggelar unjuk rasa lanjutan di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Rabu, Tiongkok sama kementerian,” kata salah seorang perwakilan warga Rempang yang ikut ke Jakarta, kepada BatamNow.com.
Sebelumnya mereka telah melakukan audiensi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta pada Senin (12/08), dan Ombudsman RI pada Selasa esoknya.
Rempang Eco-City yang disebut dengan total investasi Rp 381 triliun, tahap pertamanya akan dikembangkan oleh Xinyi Group yang disebut bakal berinvestasi 174 triliun untuk 10 proyek.
Kesepuluh proyek itu mulai dari pembangunan kawasan industri terintegrasi, pembangunan pabrik pemrosesan pasir silika, proyek industri soda abu, industri kaca panel surya. (D)