BatamNow.com, Jakarta – Vitamin C merupakan salah satu yang disarankan untuk dikonsumsi pasien Covid-19 untuk mengembalikan metabolisme tubuh.
Dilansir CNN Indonesia,vitamin C bekerja sebagai antioksidan, mengurangi radikal bebas, anti-inflamasi, dan membantu kerja sistem imun dalam memerangi penyakit.
Dalam Pedoman Tatalaksana Pasien Covid-19 yang dibuat oleh lima organisasi profesi, vitamin C dianjurkan dikonsumsi oleh pasien Covid-19 tanpa gejala sebagai salah satu bentuk pengobatan, dengan saran dosis:
– Tablet vitamin C non acidic 500 miligram per 6-8 jam diberikan oral (untuk 14 hari), atau
– Tablet isap vitamin C 500 miligram per 12 jam diberikan secara oral (selama 30 hari), atau
– Multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet per 24 jam (selama 30 hari), dianjurkan vitamin yang komposisi mengandung vitamin C, B, E, zink
“Vitamin C tidak perlu resep dokter, namun dikonsumsi sesuai anjuran pedoman yang berlaku,” kata dokter spesialis penyakit dalam Sharifah Shakinahstaf yang juga Staff Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi FKUI-RSCM, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (30/06/2021).
Lebih lanjut, Sharifah menjelaskan penggunaan vitamin C dalam terapi pasien Covid-19 merupakan salah satu bentuk pendukung penyembuhan pasien.
Vitamin C diharapkan membantu perbaikan fungsi selular sistem imun.
Pemberian vitamin C pada pasien Covid-19 juga membantu menurunkan lama waktu perawatan dan kebutuhan ventilator pada pasien dengan gawat napas. Namun penggunaannya yang berlebihan dapat berbahaya.
“Pemberian vitamin C lebih dari 2.000 miligram per hari dapat mengakibatkan intoksikasi [keracunan] vitamin C. Konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek samping seperti mual, nyeri ulu hati, hingga diare,” kata Sharifah.
Apakah asupan suplemen vitamin C bisa diganti cukup dengan buah atau sayur?
Sharifah mengatakan bahwa asupan vitamin C sebenarnya bisa diperoleh lewat sayuran dan buah. Kendati demikian, jumlah kandungan vitamin C dalam buah atau sayuran tidak diketahui persis ukurannya.
“Jika dikonsumsi dari buah atau sayuran kita tidak tahu persis berapa gram vitamin C yang terkandung. Sehingga pada kondisi-kondisi tertentu, disarankan menggunakan suplemen dengan dosis yang terhitung akurat,” ujarnya.(*)