BatamNow.com, Jakarta – Terinfeksi Covid-19 setelah vaksinasi atau sebaliknya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga seseorang lebih mampu melawan varian baru. Hal ini terungkap setelah adanya temuan terbaru dari para peneliti di Brazil, Swedia, dan Inggris.
Dilansir CNBC Indonesia, tiga studi tersebut juga menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 membuat seseorang lebih banyak mendapatkan manfaat jangka panjang dari vaksinasi, karena kekebalan ‘hibrida’ yang disebabkan oleh vaksinasi dan infeksi virus akan memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap penyakit simtomatik selama 6 hingga 8 bulan setelah vaksinasi.
Selain itu, orang yang sebelumnya telah terinfeksi SARS-CoV-2 dan kemudian menerima satu dosis vaksin akan cenderung memiliki 45% kemungkinan terinfeksi Covid kembali. Sedangkan vaksin dua dosis mencegah sebanyak 65% dari infeksi
Setelah temuan ini, para peneliti Epidemiolog Victoria Hall di UK Health Security Agency di London melakukan penelitian lanjutan.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa infeksi yang sebelumnya dapat mencegah lebih dari 80% virus Corona akan berkurang menjadi sekitar 70% setelah satu tahun semenjak terpapar virus.
Ahli virus di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, Dan Barouch mengatakan bahwa ketiga penelitian tersebut menggunakan data yang dikumpulkan sebelum varian Omicron muncul.
Dia pun mengimbau bahwa infeksi masa lalu akan memberikan perlindungan yang tidak sempurna terhadap strain baru yang muncul.
Hal ini didukung oleh Dan Kelly, ahli epidemiologi penyakit menular di University of California, yang mengatakan bahwa omicron sangat berbeda dari strain yang dianalisis dalam penelitian, sehingga temuannya mungkin tidak berlaku untuk orang yang terinfeksi omicron setelah divaksinasi. (*)