BatamNow.com, Jakarta – Berlarutnya penanganan kasus Gubernur Papua Lukas Enembe, patut dipertanyakan. Bahkan terkesan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengikuti ritme skenario yang dibuat oleh pengacara Lukas Enembe.
“KPK tidak tegas dan tidak konsisten dalam menangani kasus Lukas Enembe. Bahkan, terlihat sekali lembaga anti-rasuah itu melakukan tebang pilih,” kata Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, kepada BatamNow.com, di Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, KPK harus transparan dalam mengusut kasus tersebut, jangan ada yang disembunyikan. “Harus tegas dan transparan terhadap setiap pemeriksaan Lukas Enembe, termasuk hasil pemeriksaan kesehatan. Dibuka saja ke publik hasil pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe. Publik juga mau tahu,” seru Sugeng.
Dia menambahkan, kalau hasil pemeriksaan Lukas Enembe menyatakan dia sehat dan memungkinkan diperiksa, ya harus langsung dijalankan dan segera ditetapkan sebagai tersangka.
Teguh juga mengingatkan agar KPK tegas dan konsisten dalam menegakkan hukum pada kasus Lukas Enembe. “KPK tidak boleh tebang pilih dalam menangani perkara dan memperlakukan semua perkara korupsi secara setara. Ini semata agar penegakkan hukum bisa tercapai seadil-adilnya,” ucapnya mengingatkan.
Ketika dikonfirmasi, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menolak bila dikatakan pihaknya lemah dan mengikuti skenario kuasa hukum Lukas Enembe. “Tidak begitu ya. KPK konsisten mengejar pengusutan kasus Gubernur Papua Lukas Enembe. Kepergian Ketua KPK Firli Bahuri menemui Lukas Enembe semata untuk benar-benar memastikan kondisi yang bersangkutan, apakah benar sakit atau tidak,” jelasnya.
Dikatakannya, pengembangan kasus terus dilakukan, termasuk memanggil kuasa hukum dan supir Lukas Enembe, Kamis, 17 November 2022, tapi keduanya mangkir. “Kami akan lakukan pemanggilan ulang. Kalau juga tidak datang, maka kemungkinan bisa dilakukan jemput paksa,” kata Ali Fikri di Gedung Merah Putih, Jakarta, hari ini. (RN)