BatamNow.com – Tensi polemik Pulau Rempang, Galang, Kota Batam, tampaknya, semakin meninggi.
Aliansi Pemuda Melayu akan berunjuk rasa lagi di depan Gedung “Elang Emas” BP Batam pada Senin (11/09/2023).
Aksi unjuk jilid dua tersebut, setelah aksi yang sama dan di tempat yang sama digerakkan pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Gerakan aksi unjuk rasa ini pasca peristiwa bentrokan di Jembatan IV Barelang yang menjadi isu nasional itu.
Agenda unjuk rasa kedua itu masih terkait penyampaian tuntutan yang utamanya menolak relokasi 16 titik kampung tua di Rempang, Galang. Tanpa syarat.
Rencana aksi demonstrasi lanjutan di depan Kantor BP Batam itu telah diberitahukan Aliansi Pemuda Melayu kepada Kapolresta Barelang Cq Kasat Intelkam lewat surat nomor 002/Pem-Aksi/APM/IX/2023 tertanggal 8 September 2023.
Ketika dikonfirmasi, Kasi Humas Polresta Barelang AKP Tigor Sidabariba membenarkan bahwa Polresta Barelang telah menerima surat dari Aliansi Pemuda Melayu terkait aksi unjuk rasa yang direncanakan digelar pada Senin lusa, 11 September.
“Iya, tapi itu kan perlu kajian karena itu menyangkut masalah ketertiban umum. Bagaimana keputusannya itu nanti, karena masih dikaji semuanya,” kata AKP Tigor kepada BatamNow.com, Sabtu (09/09/2023) siang.
Dalam surat pemberitahuan kepada Polresta Barelang itu, aksi unjuk rasa tersebut dengan estimasi massa 10 ribu orang yang akan berkumpul pada Senin (11/09) pagi, di Lapangan Parkir Temenggung Abdul Jamal dan kemudian menuju Kantor BP Batam.
Ada empat tuntutan aksi unjuk rasa lanjutan dari Aliansi Pemuda Melayu ini, antara lain:
- Menolak tegas relokasi 16 titik kampung tue yang berada di Rempang-Galang tanpa syarat.
- Hentikan tindakan represif dari aparat Negara yang melakukan pelanggaran HAM dan memberi sanksi personel yang melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap masyarakat Rempang-Galang.
- Mendesak HM Rudi meminta maaf secara terbuka kepada seluruh maasyarakat Melayu Kepulauan Riau umumnya dan masyarakat Rempang-Galang khususnya karena telah melukai hati, harkat, martabat, serta marwah bangsa Melayu.
- Mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Kepala BP Batam.
Sebelumnya, Aliansi Pemuda Melayu menggelar demo di depan Kantor BP Batam pada Rabu (23/08/2023). Ribuan warga memenuhi Jalan Jendral Sudirman di depan gerbang Kantor BP Batam.
Adapun aksi unjuk rasa Aliansi Pemuda Melayu ini bukan hanya dilakukan warga tempatan di Pulau Rempang, Galang. Namun juga diikuti oleh masyarakat lainnya bahkan dari luar daerah Batam yang sama-sama membela hak warga Rempang, Galang, agar tidak tidak direlokasi dari kampung sejarah yang mereka tempati sejak ratusan tahun lalu.
Wacana relokasi warga Rempang dari kampungnya, mencuat pasca diumumkannya rencana pengembangan kawasan Eco-City oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) di lahan seluas 17.000 hektare di satu Pulau Rempang ditambah sebagian Pulau Galang.
Warga tempatan menegaskan bahwa sejatinya mereka mendukung masuknya investasi dan pembangunan ke Rempang, Galang. Namun, mereka juga menolak tegas bila kampung sejarah serta kuburan nenek moyangnya harus digusur/direlokasi. (red)