BatamNow.com – Sebanyak 30.864 botol minuman beralkohol (Mikol) dari berbagai merek diamankan petugas Bea dan Cukai (BC) Batam, Kamis (01/02/2024).
Sumber BatamNow.com menyebut, Mikol se-kontainer yang diduga dipasok dari Singapura itu, kini, diamankan di gudang BC Batam di Sekupang.
“Ekspedisinya AS, dan masuknya dari pelabuhan di sebelah, bukan dari pelabuhan peti kemas, dan Mikol itu diduga milik pelaku usaha tempat hiburan berinisial AM,” ujar sumber, Senin (05/02/2024).
Pemilik Mikol seludupan disebut-sebut bernisial AM juga disebut sebagai pelaku usaha Tempat Hiburan Malam (THM) berupa club yakni Mon PUB & KTV dan hotel Mon di kawasan antara Nagoya-Sei Jodoh.
Namun hingga hari ke-5 sejak penangkapan, pihak BC Batam belum dapat mengungkap siapa pelaku utama penyeludupan itu.
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi BC Batam, Rizki Baidillah, belum merespons konfirmasi BatamNow.com, Senin (05/02/2024).
Rizki ditanya tentang kepastian pelabuhan (lokasi) penangkapan Mikol se-kontainer itu, namun tak ada respons alias kurang transparan.
Karena menurut sumber terpercaya media ini, kontainer berisi minuman beralkohol itu dipastikan bukan masuk dari Terminal Kontiner Peti Kemas (TPK), Batu Ampar.
Sebagaimana publikasinya BC ke media, Mikol se-kontainer itu ditangkap di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Kini pihak BC mengaku tengah melakukan penyidikan intensif dan penyidik BC sedang bekerja.
Ketua DPP Kepri LI-Tipikor mengingatkan agar pihak BC Batam segera mengungkap otak atau tersangka di balik penyeludupan Mikol ini. “Jangan sampai pelaku utama atau otaknya serta kasusnya hilang tertiup angin,” kata Panahatan, mengkiaskan.
Menurut Panahatan, informasi yang didapat Tipikor, AM yang diduga keras pemilik barang haram itu punya kedekatan dengan para oknum aparat kelas atas di Batam.
“Jangan sampai pihak BC kecut dan seperti bersandiwara. Tangkap itu pelaku utama, rerata warga Batam sudah kenal siapa AM, jadi BC harus tegas,” ujarnya.
AM sendiri diduga pernah terlibat dalam kasus love scam yang diungkap Divhubinter Mabes Polri di Batam pada Agustus tahun lalu.
Namun entah bagaimana AM lolos dari pusaran kasus yang melibatkan puluhan WN Tiongkok itu.
AM sempat menghilang dari Batam, namun ia muncul lagi, begitu kasus love scam selesai.
“Kalau benar, AM, banyak terlibat degan bisnis ilegal di Batam, ia bisa menjadi pelaku usaha yang akan menjadi troublemaker di Batam, hal ini harus diwaspadai dan mesti ditindak agar tak membuat gaduh,” kata Sahim SSos, pemerhati sosial di Batam. (Aman/red)