BatamNow.com – Masyarakat Pulau Rempang menggelar Pasar Rakyat Melawan dalam rangka memperingati dua tahun tragedi penyerangan terhadap warga di Kampung Tanjung Kertang yang terjadi pada 7 September 2023.
Kegiatan tahun ini berlangsung di Kampung Sungai Raya, Kelurahan Sembulang, Pulau Rempang, Minggu (07/09/2025).
Pasar rakyat tersebut dimulai pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB dengan menghadirkan beragam hasil bumi dan laut dari Pulau Rempang. Mulai dari ikan, rajungan, kepiting, sayuran, buah-buahan, hingga makanan olahan khas masyarakat setempat.
Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB), Ishak, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa masyarakat Pulau Rempang tidak akan lupa dengan kekerasan yang dilakukan oleh ribuan orang dari tim terpadu kala itu.
Bahwa kejadian tersebut tidak hanya menyakiti fisik masyarakat, tetapi juga melukai hati masyarakat Pulau Rempang yang sebelumnya hidup dengan tenang.
Ishak mengajak masyarakat yang hadir untuk semakin solid dalam berjuang menjaga kampung dan tanah warisan nenek moyang mereka ini.
Dengan kuatnya persatuan antar warga, akan mampu membatasi gangguan-gangguan dari pihak luar yang berpotensi memecah belah warga.
Lebih lanjut, AMAR-GB mengapresiasi kehadiran warga dari berbagai kampung, memeriahkan Pasar Rakyat Melawan kali ini.
“Rempang adalah identitas kita, Rempang adalah ruang hidup kita, dan tidak mungkin akan kita gadaikan pada siapapun,” kata Ishak.
Senada dengan Ishak, Siti Hawa, lansia yang terus berjuang untuk kampungnya di Pulau Rempang, mengajak masyarakat untuk berani. Berani berikhtiar untuk menjaga kampung halaman dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Siti Hawa juga menegaskan bahwa kampung-kampung mereka di Pulau Rempang lebih dulu ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Sehingga tidak boleh dihilangkan atas alasan apapun.
Dalam kesempatan ini, hadir juga tokoh masyarakat Pulau Rempang, Gerisman Ahmad.
Gerisman menekankan bahwa tugas utama masyarakat Pulau Rempang adalah merawat kampung yang dititipkan oleh leluhur.
Kampung-kampung di Pulau Rempang inilah akan menjadi ruang hidup bagi anak cucu mereka kelak.
Dalam kegiatan Pasar Rakyat Melawan ini, masyarakat Pulau Rempang juga menyatakan dukungan dan solidaritas untuk korban kerusuhan yang terjadi dalam aksi yang digelar di berbagai daerah pada 25 Agustus sampai 1 September 2025.
Warga juga menyeru agar semua pejuang demokrasi yang ditangkap dalam aksi tersebut dibebaskan.
Seusai deklarasi yang isinya komitmen berjuang untuk Rempang dan solidaritas untuk pejuang demokrasi di berbagai daerah di Indonesia, acara ditutup dengan penampilan seni dan tari dari warga berbagai kampung yang bergantian menghibur masyarakat. (*)
