BatamNow.com – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai telah terjadi kejahatan kemanusiaan terhadap warga di Pulau Rempang.
Abraham Samad menyampaikannya langsung di hadapan ratusan warga Rempang yang berkumpul di Lapangan Sepak Bola Dataran Muhammad Mussa, Minggu (22/12/2024).
Abraham Samad datang bersama Said Didu dan 5 rekannya yang juga dari Jakarta, mulai dari wartawan senior Lukas Luwarso, budayawan Erros Djarot, Jaki, dan Edy Mulyadi pemilik kanal Youtube ‘BANG EDY CHANNEL’ dengan 373 ribu pelanggan (subscriber).
Mereka sama-sama terpanggil untuk membela perjuangan warga Rempang menolak relokasi dan PSN Eco-City, yang beberapa hari lalu menjadi korban luka akibat penyerangan oleh sekelompok orang.
“Saudara-saudara kita di Rempang yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka berada di daerah ini, yang membangun daerah ini, tiba-tiba masuk proyek. Proyek ini dibungkus dengan yang namanya PSN (proyek strategis nasional) dan menggusur saudara-saudara kita yang ada di Rempang,” kata Abraham Samad di hadapan warga Rempang.
Mantan Ketua KPK periode 2011-2015 itu, menegaskan bahwa seluruh masyarakat khususnya di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau, harus berjuang bersama warga Rempang yang mempertahankan kampung nenek moyangnya.
“Oleh karena itulah patut hukumnya kita melawan. Kita tidak menolak yang namanya pembangunan. Sekali lagi, kita tidak pernah menolak pembangunan. Tetapi yang kita tolak adalah pembangunan yang menggusur rakyat asli, rakyat adat yang ada di tanah itu bertahun-tahun,” tegasnya.
Namun ia merasa miris, sebab pemerintah terlihat seperti memihak investor ketimbang warga Rempang yang adalah rakyatnya.
Abraham pun meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi bahkan membatalkan PSN Rempang Eco-City yang merupakan buah di pemerintahan Joko Widodo.
“Saya perlu ingatkan saudara-saudara sekalian bahwa penetapan beberapa PSN itu ditetapkan ketika masa pemerintahan Jokowi. Oleh karena itu, kita mengimbau presiden yang baru terpilih, Bapak Prabowo untuk segera mengevaluasi. Bahkan menurut saya, membatalkan PSN yang ada di Rempang ini,” tuturnya.
Abraham pun juga mengingatkan agar TNI-Polri sebagai aparat penegak hukum menjalankan tugasnya melindungi rakyat Rempang.
“Saya mengimbau bahwa tugas kalian adalah melindungi, memgayomi rakyat Rempang. Kalian digaji bukan oleh investor. Kalian digaji oleh pajak rakyat yang dibayarkan setiap bulan. Oleh karena itu, kewajiban anda, anda harus bisa mengamankan rakyat ini dari investasi. Investasi boleh masuk, tapi dia tidak boleh merugikan rakyat setempat,” tukasnya. (D)