BatamNow.com, Jakarta – Ketersediaan stok sejumlah bahan pokok hingga akhir 2022 dalam kondisi aman. Untuk itu, masyarakat diminta tidak perlu khawatir.
“Dari hasil pantauan kami, stok sejumlah bahan pokok tersedia hingga akhir 2022,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, saat dikonfirmasi BatamNow.com, Selasa (06/12/2022).
Diakuinya, mungkin ada sedikir kenaikan harga di pasar untuk item-item tertentu, namun sejauh ini bisa dikendalikan dan dari sisi stok tersedia. “Untuk stok beras hingga akhir Desember 2022 mencapai 6,96 juta ton dengan ketahanan mencapai 68 hari. Kemudian, stok jagung sebanyak 3,21 juta ton dengan ketahan 73 hari. Demikian juga untuk bawang merah, cabai besar, hingga minyak goreng,” kata Arief.
Menurutnya, dengan stok yang ada dari panen-panen sebelumnya kebutuhan beras Nataru cukup. “Kita menjamin stok beras cukup. Jadi masyarakat jangan khawatir dan tidak perlu panik dengan berbelanja berlebihan, karena pemerintah akan menjaga agar stok beras ini bisa tersebar merata di masyarakat,” jelas Arief.
Dikatakannya, berdasarkan prognosa neraca pangan periode Januari-Desember, dipastikan ketersediaan cukup.
Sementara itu, Satuan Tugas atau Satgas Pangan Polri akan melakukan pemantauan langsung di pasar-pasar terkait distribusi bahan pangan menjelang Nataru.
“Kecukupan bahan pangan menjelang akhir tahun ini perlu terus dipantau untuk mengantisipasi melonjaknya harga pangan. Satgas Pangan Polri dalam memastikan ketersediaan pangan dan harga terkendali,” ungkap Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan, di Jakarta, Senin (05/12).
Dijelaskan, kenaikan harga bahan pangan menjelang hari besar hal yang lumrah terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat. Namun akan dipantau agar pasokan yang ada bisa mencukupi. “Satgas Pangan telah menyiapkan sejumlah langkah-langkah untuk mencegah melonjaknya harga bahan pangan. Langkah yang diambil dengan cara mengawasi distribusi bahan pangan di pasar-pasar,” tukasnya.
Pihaknya juga, lanjut Whisnu, akan melakukan pengawasan terhadap para pelaku usaha agar tidak melakukan penimbunan bahan pangan jelang akhir tahun 2022.Sebab, penimbunan ini dapat menjadi penyebab terhambatnya distribusi bahan pangan dan membuat harga bahan pangan menjadi melonjak dipasaran. (RN)