BatamNow.com, Jakarta – Masalah kontinuitas air minum bak penyakit kronis di Batam.
Pasalnya, masalahnya berulang tanpa solusi konkret. Padahal, perusahaan operator yang ‘dimenangkan’ BP Batam terbilang bonafide.
Siapa tidak kenal PT Moya Indonesia perusahan entitas Salim Group. Demikian juga PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Keduanya berkolaborasi menjadi konsorsium sebagai mitra BP Batam dalam hal operasional dan pemeliharaan SPAM Batam.
Beberapa hari terakhir, aliran air minum ke puluhan ribu sambungan (pelanggan) mati gegara as motor pompa intake alias pompa sedot di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang rusak sejak Sabtu, 29 Juli 2023, dan belum normal seluruhnya hingga kini (rilis BP Batam).
Menurut Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis, penyaluran air minum perpipaan bisa saja terkena masalah. Namun, itu harusnya sudah bisa ditangani secara cepat.
“Air merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi setiap orang yang harus dipenuhi oleh Negara. Jadi, masalah air minum itu tidak bisa dipandang sepele sehingga berlarut-larut penanganannya bila ada masalah,” kata Anang kepada BatamNow.com, di Jakarta, Rabu (02/08/2023).
@batamnow Air Tak Ngalir 6 Hari, Warga hingga Anggota DPRD Kepri Begadang Tampung Air dari Tepi Jalan #batamnow #batamcity #batamnews #semuatentangbatam #batampunyacerita #batamtiktok #batamhits #beritaviral #batam #kotabatam #batamsirkel ♬ Ini Parah Ni – A Kiil Mustafa
Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) mengamanatkan tentang jaminan kontinuitas, kualitas, kuantitas air minum perpipaan.
Diamanahkan lagi: aliran (suplai) air minum perpipaan harus dengan memberikan jaminan pengaliran selama 24 jam dalam sehari. Artinya tak boleh mati berhari-hari.
Anang mengatakan, pihak pengelola harus memahami secara teknis cara mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu, agar warga tidak keburu kesulitan mendapat air minum harus juga diberikan solusi konkret. “Upaya antisipasi penting dilakukan agar suplai air minum tidak terbengkalai,” tuturnya.
Dia menilai, namanya jaringan perpipaan, tentu bisa terjadi masalah kebocoran atau di sentralnya. Namun semua itu, pendeteksian harus berjalan benar.
“Pendeteksian juga penting dilakukan sehingga bila ada kebocoran dan kerusakan langsung ditemukan titik masalahnya dan diselesaikan. Apalagi kalau masalah terjadi di sentral, harusnya lebih cepat dikerjakan. Intinya, karena itu kebutuhan dasar hidup manusia, maka penanganan masalahnya juga harus extra ordinary, tidak bisa nanti-nanti,” tegasnya.
Dirinya berharap, Pemkot Batam bersama BP Batam, termasuk operator penyediaan air minum perpipaan harus duduk bersama membicarakan, mengkaji, dan mencarikan solusi sehingga masyarakat tidak keburu bingung mencari air minum. (RN)