BatamNow.com – Unjuk rasa ribuan warga Melayu tergabung dalam Laskar Pembela Marwah Melayu di depan Kantor BP Batam hari ini, Senin (11/09/2023), ricuh.
Ihwalnya tuntutan massa dalam aksi yang direncanakan berlangsung damai ini, yang utamanya menolak relokasi 16 kampung tua di Pulau Rempang, Galang, Batam, tak diberi keputusan konkret.
Sebelum ricuh, Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi menemui warga yang berunjuk rasa di luar pagar kantornya.
Rudi mengatakan bahwa ia tak memiliki wewenang untuk mengabulkan tuntutan warga Melayu yang menolak relokasi 16 kampung tua di Pulau Rempang, Galang.
Rudi menawarkan agar perwakilan warga mau diajak berdialog langsung dengan pemerintah pusat di Jakarta, membahas tuntutan mereka.
Hingga pukul 12.51, ricuh masih berlangsung. Massa melempar ke arah gedung BP Batam, mendorong pagar. Sementara polisi menembakkan gas air mata dan water cannon. (red)