BatamNow – Head of Coorporate Secretary ATB Maria Jokobus mengatakan skenario rationing (penggiliran) suplai air di Batam akan dilakukan 15 Maret 2020 ini. 5 hari on dan 2 hari off.
“Skenario pertama: Kamis dan Minggu off, 5 hari lainnya on. Skenario kedua Sabtu dan Minggu off, 5 hari lainnya on,” ungkap Maria di acara Sosialisasi Potensi dan Dampak Krisis Ketersediaan Air Baku, Kamis (12 Maret 2020).
Hal ini dilakukan karena debit air di Dam Duriangkang kian hari semakin menyusut mendekati ambang batas krisis Air.
PT Adhya Tirta Batam (ATB) menggelar sosialisasi itu, di Ballroom Hotel Radisson, Sukajadi, Batam.
Sosialisasi itu mengundang stakeholder terkait. Perwakilan kategori pelanggan industri dan pelanggan komersial hadir di acara yang di helat Kamis (12 Maret 2020).
Presiden Direktur PT ATB, Benny Andreanto, dalam sambutannya memaparkan keadaan potensi krisis air baku yang kian mendekat.
Waduk Duriangkang yang menopang 80 persen distribusi air di Batam, debit airnya dalam kondisi sangat memprihatikan.
“Per 12 Maret atau hari ini, Duriangkang minus 3,15 meter dari Spillway. Per harinya, rata-rata turun 2 centimeter,” kata Benny.
Menurut Benny, saat ini adalah keadaan yang terburuk sepanjang 25 tahun ATB berkiprah di Batam.
Rationing, menurut Benny adalah kebijakan BP Batam selaku pemilik 5 Dam aktif yang dikelola ATB.
“Penggiliran adalah opsi yang tidak menyenangkan bagi pelanggan dan termasuk ATB sendiri. ATB sendiri sebenarnya lebih senang tidak dilakukan rationing,” ungkap Benny.
Benny mengungkap jika tidak dilakukan penggiliran, Dam Duriangkang akan semakin cepat “tumbang” alias Shutdown. (Om/Js)