BatamNow.com – Tak habis-habisnya masalah serius mendera masyarakat pelanggan air minum SPAM BP Batam.
Belum selesai masalah pipa bocor berepisode yang sampai menyengsarakan puluhan ribu konsumen selama ini, kini heboh muncul masalah baru terkontaminasinya air minum yang dialirkan ke masyarakat dengan cacing halus.
BP Batam sendiri sudah mengakui air tercemar cacing itu. Lewat press release-nya, mereka pun minta maaf ke masyarakat pengguna air minum produksi.
“Ini sangat gawat masalah keteledoran BU SPAM BP Batam yang membahayakan kesehatan manusia tidak bisa dibayar hanya dengan minta maaf, permasalahan ini sangat serius jika disandingkan dampak pipa bocor meski warga tak dapat akses air minum berhari-hari,” kata Panahatan SH, Ketua DPP LI-Tipikor dan Hukum Kinerja Aparatur Negara di Kepri.
Berita media ini, belakangan air minum yang dialirkan BP Batam ke pelanggan lewat perpipaan dikeluhkan warga karena keruh.
Ternyata bukan hanya keruh manakala keran pipa air minum dibuka. Air yang mengucur tercemar cacing halus (organisme multiseluler).
Masyarakat pelanggan pun, kini, ketakutan menggunakan air minum SPAM BP Batam. Masyarakat kini heboh di sosial media soal cacing halus berkecambah di air minum itu.
Dinas Kesehatan Kota Batam sebagai pengawas eksternal, kini terpaksa turun ke lapangan untuk menyelidiki air minum yang dicemari cacing halus itu. “Kami cek dulu ke lapangan. Nanti kami ambil sampel airnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi singkat menjawab BatamNow.com, Jumat (05/01/2024).
@batamnow Air SPAM BP Batam Keruh Lagi, Warga Bahkan Temukan Jentik Hingga Cacing Hidup Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #jokowidodopresidenkita #jokowidodo #airminum #airbatamhilir #airbatamhulu #spambpbatam ♬ Ini Parah Ni – A Kiil Mustafa
Redaksi BatamNow.com menanyakan Dinkes beberapa poin tentang air keruh dengan cacing itu, jenis cacing apa gerangan.
Juga dampak buruk air tercemar cacing itu, seberbahaya apa mengancam kesehatan manusia?
Lalu apa saran Dinkes ke masyarakat, khususnya pelanggan SPAM BP Batam sebagai konsumen air minum tersebut?
Demikian juga action pengawasan eksternal pihak Dinkes Kota kepada BU SPAM BP Batam untuk segera mengatasi masalah yang muncul.
Apakah kemungkinan besar keberadaan cacing itu berkembang biak di sepanjang saluran pipa air minum sejauh air mengalir?
Namun beberapa poin konfirmasi di atas, belum direspons Kadinkes Batam.
Catatan BatamNow.com sepanjang sejarah pengelolaan air minum perpipaan di Batam, baru kali ini tercemar cacing halus.
Sedangkan Panahatan menegaskan, BP Batam harus bertanggung jawab atas kejadian ini.
Ia tegaskan, adanya cacing dalam aliran air SPAM adalah satu layanan buruk BP yang memalukan dan sangat membahayakan dan mengancam kesehatan (masyarakat) konsumen.
“Kami minta BP Batam agar menjamin kualitas air minum kepada masyarakat sebagaimana jaminan negara sebagai diatur dalam Permenkes maupun perudang-undangan,” ujar advokat muda ini.
Ia juga mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas kerugian konsumen, karena setiap tetesan air minum yang keluar dari keran milik konsumen tarifnya dibayar lunas, lalu ternyata tak dapat dikonsumsi oleh konsumen dan akibat ancaman kesehatan.
Panahatan pun mengajak NGO atau lembaga non-pemerintah perlindungan konsumen untuk melakukan langkah dini untuk melindungi konsumen SPAM BP Batam dan untuk mengungkap hal ihwal di pusaran masalah air minum Batam ini. “Kejadian in baru dan sangat membahayakan kesehatan konsumen di Batam,” tegasnya.
Sementara dalam rilis pers Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait, membiaknya cacing halus di aliran air SPAM BP Batam itu masuk lewat kebocoran pipa.
Wanita akrab disapa Tuty itu menegaskan Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam akan bertanggung jawab penuh atas kualitas air yang diterima oleh warga.
Dijelaskan juga, menurut PT Air Batam Hilir (ABHi) masuknya kotoran ke dalam pipa yang baru selesai perbaikan, akibat tidak dilakukannya flushing atau pembuangan kotoran terlebih dahulu, sebelum dialirkan ke pelanggan.
“Mungkin karena teman ABHi itu ingin cepat normal aliran airnya, jadi tidak dilakukan flushing, tapi langsung dialirkan. Sehingga air yang kotor itu masuk hingga dialirkan ke rumah,” katanya. (red)