BatamNow.com – Tak hanya gonjang-ganjing penyeludupan barang bekas impor maupun pengiriman PMI ilegal dari Batam, geger nasional.
Tren penyeludupan narkoba dengan berbagai jenis, termasuk dengan kemasan dan modus baru juga menjadi berita viral yang semakin mencoreng keberadaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Pihak petugas, paling tidak Bea dan Cukai (BC) Batam, tampaknya, melakukan penjagaan ketat khususnya di pelabuhan penumpang internasional.
Salah satu contoh yang terpantau BatamNow.com, di Pelabuhan Internasioanal Harbour Bay, Batu Ampar pada Sabtu (18/03/2023).
Tidak biasanya, para penumpang dari Malaysia yang baru turun dari feri mendapat pemeriksaan ketat dari petugas Unit K-9 Bea Cukai di pelabuhan.
Para penumpang, tak kecuali, diminta berbaris sambil berdiri. Satu per satu penumpang diperiksa sampai menggunakan endusan anjing pelacak K-9.
“Ia, ada pemeriksaan ketat dari BC, terkhusus bagi penumpang dari Malaysia,” kata seorang petugas kepada BatamNow.com.
Narkotika Happy Water
Menurut sumber, pengawasan ketat ini sudah beberapa hari dilakukan dipicu terbongkarnya jaringan penyeludupan narkoba berbagai jenis lewat Batam.
Selama ini Batam riuh dengan isu penyeludupan klasik minyak dan barang lainnya.
Kini penyeludupan pakaian dan sepatu bekas menggemparkan dunia, paling tidak menjadi isu regional ASEAN.
Belum lama berselang, Anggota Ditpoairud Polda Kepri menangkap seorang warga Johor, Malaysia berinisial MA (33) di Batu Ampar, Batam pada Sabtu (04/03).
Sebanyak sekitar 1,39 kilogram narkoba jenis Happy Water dari Malaysia ditangkap ke Batam.
Narkotika Happy Water tersebut dikirim dari Malaysia ke Batam melalui feri tujuan Harbour Bay Batu Ampar, Batam,” kata Kapolda Kepri Irjen Tabana Bangun.
Selain itu dikabarkan pelayaran kapal penumpang internasional dari Tanjung Balai Karimun terpaksa ditutup selama beberapa hari karena rawannya penyeludupan narkoba berbagai jenis dari Malaysia. (red)