BatamNow.com, Jakarta – Serangkum masalah bakal dihadapi bagi mereka yang gemar berjudi, baik online maupun offline. Meski begitu, banyak yang tidak kapok, malah jadi ketagihan. Bila ditelisik, orang Indonesia banyak yang sudah jadi korban perjudian.
Seorang ibu di Tuban, Jawa Timur, rela menjual ginjalnya demi melunasi utang anaknya yang terlilit pinjaman online (pinjol) gegara hobinya main judi online. Tak tahan didatangi debt collector, sang ibu pun memasang poster bertulis tangan berupa pengumuman menjual ginjalnya yang terpampang di depan Kantor BPJS Kesehatan Tuban, di Jalan Basuki Rahmat Tuban. Pada poster tersebut tertulis “dijual ginjal” yang disertai dengan nomor ponselnya.
Ketika ditanya petugas Satpol PP setempat, sang ibu yang berinisial ER ini mengaku nekad menjual ginjalnya karena tidak tega dengan sang anak yang dikejar-kejar penagih utang.
“Anak saya punya utang di pinjol dan bank yang harus dibayar sebesar Rp 200 juta,” aku sang ibu, Senin (21/11/2022) lalu.
Dia mengatakan meski tahu keinginannya itu salah, namun terpaksa dilakukan. “Saya mau bayar utang anak saya yang sangat besar itu supaya dia tidak dikejar-kejar penagih utang lagi,” ujarnya dengan wajah memelas.
Menurutnya, kalau hanya dari hasil jualan gorengan di pinggir jalan, ia tidak akan mampu melunasi utang anaknya. “Saya sudah tidak punya suami yang meninggal setahun lalu,” lanjutnya.
Baginya, menjual ginjal adalah satu-satunya cara untuk melunasi utang anaknya. “Uang itu dipakai anak saya untuk judi online,” tutur ER.
Pada 2015 lalu, kejadian serupa pernah terjadi. Namun ketika itu penjualan ginjal dilakukan melalui media sosial. Ketika itu, pemilik akun mengaku sedang membutuhkan uang sebanyak Rp 36 juta yang akan digunakan untuk melunasi utang.
Kasus ER tersebut juga melukiskan bahwa kasih ibu sepanjang masa, sementara kasih anak hanya sepanjang jalan. (RN)