BatamNow.com – Kepala Perwakilan Ombudsman Kepulauan Riau (Kepri) Lagat Parroha Patar Siadari berharap BP Batam segera menggesa penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang kerja sama pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
“Namun memang belum ada info progres terkait kapan penandatanganan kontraknya akan dilakukan oleh BP Batam dengan pemenang tender, seharusnya lebih cepat lebih baik, karena urgensi perbaikan/ peningkatan pengelolaan SPAM di Batam sudah mendesak agar kualitas air meningkat, volume air bertambah dan pengembangan jaringan,” jelas Lagat ke BatamNow.com, Senin (06/06/2022).
Sebelumnya, lewat laman resminya, BP Batam mengumumkan bahwa konsorsium PT Moya Indonesia – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk ditetapkan sebagai pemenang lelang Kerja Sama Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan SPAM di Hulu dan Hilir.
Lagat menyayangkan lamanya proses penandatanganan kontrak tersebut. Ia berharap Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam yang baru, Wan Darussalam dapat segera menyelesaikan hal tersebut.
“Semoga pak Wan langsung bisa menunjukkan kapasitasnya sebagai deputi baru yang bertanggung jawab atas SPAM Batam, dengan segera menandatangani kontrak pemenang tender,” harapnya.
Lagat juga menyorot soal demo yang dilakukan ratusan warga RW 15 Kavling Bukit Kamboja, Kecamatan Sagulung pada Selasa (31/05) lalu di halaman Kantor Pusat Pelayanan Pelanggan Air Minum di Batam Center.
Di sana, para peserta demo menyampaikan keluhan dimana suplai air minum macet ke rumah mereka. Biasanya hanya mengalir 1 atau 2 jam di subuh hari, terkadang sama sekali tak mengucur satu hari penuh.
Untuk kebutuhan sehari-hari, selama berbulan-bulan, pengelola SPAM menyuplai air dengan mobil tangki. Setelah demo itu, ditambah lagi 2 unit mobil tangki untuk pendistribusian air ke warga Sagulung itu.
“Untuk case Kavling Kamboja Dapur 12 kami melihat ada tanggap darurat yang dilakukan dengan menyuplai air tangki ke sana,” kata Lagat.
Belajar dari kasus tersebut, ia berharap pengelola SPAM Batam agar lebih cepat menanggapi keluhan-keluhan masyarakat atas air minum.
“Semoga SPAM Batam bisa lebih responsif lagi atas keluhan-keluhan kekurangan air yang dibutuhkan masyarakat, khususnya di daerah stress area yang tidak terjangkau air sama sekali. Jangan sampai masyarakat demo dulu baru direspons,” pungkasnya. (LL)