BatamNow.com – Pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) BP Batam bocor berulang dan tak henti.
Puluhan ribu masyarakat pelanggan resah dan menjerit karena sampai berhari tak mendapat air minum perpipaan ini.
Kasus pipa bocor didominasi ekses pengoperasian alat berat pelebaran jalan proyek BP Batam.
Penyebab pipa bocor di tepi Jalan Yos Sudarso, di Simpang Indomobil Baloi, yang hingga Senin (04/12/2023), belum juga selesai diperbaiki, juga disebab pengoperasian alat berat ekskavator dan backhoe.
Pantauan BatamNow.com di lokasi tersebut, Senin pagi, pekerja masih memperbaiki pipa berukuran 600mm.
Informasi diperoleh, di sana sedang ada proyek fisik oleh PT KBI. Namun para pekerja enggan menjelaskan rinci.
Penelusuran di laman lpse.bpbatam.go.id, tercatat proyek Peningkatan Jalan Yos Sudarso Tahap 4 oleh PT Kuala Batee Indonesia dengan nilai kontrak Rp 28,65 miliar.
Ihwal kebocoran di lokasi itu, pada Kamis (30/11) awalnya pipa SPAM berdiameter 300 mm yang “dikoyak” moncong ekskavator yang beroperasi pada proyek pelebaran jalan itu.
Belum kelar perbaikan pipa itu, pipa berdiameter 600 mm mendadak bocor di titik yang sama.
Katanya karena tertimpa backhoe milik kontraktor pelebaran jalan yang lagi parkir di bukit di atas pipa SPAM yang membentang.
Sebelum kejadian itu, hanya berselang tiga hari juga terjadi masalah pipa berdiameter 600 mm bocor di tepi Jalan Sudirman, depan Kongkow Driving Range.
Penyebabnya diduga karena galian saluran drainase yang terbiarkan menganga oleh kontraktor pelebaran jalan.
Pada episode rentetan kejadian jauh sebelumnya juga lebih dominan disebab ekses pelebaran jalan.
Direktur Utama (Dirut) PT Air Batam Hilir (ABH) Mujiaman Sukirno pernah mengungkapkan di balik kerapnya pipa SPAM bocor karena kelalaian manusia (human error).
Sampai Mujiaman menegaskan kebocoran disebab terkena moncong alat berat tak perlu terjadi jika pengawasan atau sistem kontrol berbasis IT dijalankan di lapangan.
Kata Mujiaman, soal kejadian pipa bocor terkait pelebaran jalan semestinya tidak perlu terjadi karena para pekerja proyek seharusnya sudah dibekali dengan petunjuk pendeteksi seperti geographic information system (GIS). Sehingga tak ada alasan tidak mengetahui lokasi pipa atau pipa tidak kelihatan.
Banyak menduga pada proyek pelebaran jalan di Batam, pengawasan dari BP Batam tak berjalan sehingga kelalaian itu sering terjadi.
Dan bahkan banyak bersyak wasangka, jangan-jangan ada unsur sabotase pada berbagai kejadian pipa bocor ini.
Masyarakat pelanggan pun meminta diusut “dalang” di balik pipa bocor berulang ini.
Untuk itu Ketua DPP Kepri LI-Tipikor dan Hukum Kinerja Aparatur Negara, Panahatan SH meminta polisi kiranya dapat mengusut kemungkinan ada unsur kesengajaan di balik pipa yang bocor berkali-kali ini.
Pipa SPAM bocor karena pengoperasian alat berat yang diduga ugal-ugalan dan puluhan ribu masyarakat menderita, tapi hampir tak pernah diusut dan ditindak BP Batam.
Maka kata Panahatan persoalan ini tak sesederhana yang di-publish BU SPAM BP Batam maupun mitranya dengan hanya minta maaf ke masyarakat pelanggan.
Kata Panahatan, negara lewat perundang-undangan menjamin kontinuitas, kuantitas dan kualitas distrbusi air minum selama 24 jam sehari.
Selaian Panahatan, pantauan BatamNow.com, banyak warga meminta Direktur BU SPAM Batam untuk bertanggung jawab atas keresahan masyarakat konsumen air minum.
“BP Batam jangan hanya minta maaf, puluhan ribu warga menjerit tak dapat akses air minum dan kami resah, tapi siapa dalang di balik pipa bocor berulang ini tak pernah diusut,” kata Haryoto SE, pemerhati sosial kemasyarakatan di Batam.
Pihak PUPR bidang air juga pernah menegaskan bahwa polisi dapat mengusut penyebab di balik peristiwa pipa bocor milik SPAM Batam ini.
Direkrur BU SPAM BP Batam, Denny Tondano yang ditanya soal upaya pengusutan penyebab pipa bocor ber-episode ini, tak merespons BatamNow.co. (red)