BatamNow.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) terkait percepatan pembangunan dan pengembangan Infrastruktur. Dilansir detikcom, Luhut menegaskan pembangunan maupun pengembangan infrastruktur apapun selalu melihat kegunaannya terlebih dahulu.
“Jadi kita melihat suatu proyek itu, yang betul-betul kita gunakan. Jadi sebelum membangun kita lihat kegunaannya. Kita juga harus pikirkan realita yang ada saat ini,” kata Luhut, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/07/2021).
Hal tersebut diucapkan Luhut sebagai respons atas laporan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyatakan bahwa pihaknya sejak tahun 2013 telah mencari investor swasta untuk melakukan pembangunan pelabuhan.
“Saya telah sampaikan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa secara komersial pelabuhannya itu tidak digunakan oleh swasta, saya khawatirkan jika kita membangun tapi nanti tidak digunakan,” jelas Menhub Budi.
Dia menambahkan, bahwa sampai dengan saat ini belum tersedia akses jalan ke pelabuhan sehingga tidak ada akses keluar masuk Pelabuhan.
“Kalau nanti ada swasta yang mau melakukan aktivitas di situ, mau Investasi di situ, nanti kami (Kemenhub) akan rekomendasikan ke PUPR untuk membangun jalan aksesnya,” tambah Menhub Budi.
Terkait dengan pembangunan akses jalan, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Wiratno menyampaikan di daerah tersebut terdapat 4 konservasi. Aturan dasar pembangunan jalannya pun sudah ada.
“Pada daerah tersebut terdapat 4 kawasan konservasi. Terkait itu, sudah ada aturan yang mendukung untuk pembangunan jalan di Kawasan konservasi, nanti kami akan berkoordinasi mendukung pembangunan tersebut,” imbuhnya.
Dirjen Wiratno juga menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi secara teknis untuk membahas mengenai tata ruang rencana pembangunannya. Menurutnya dengan regulasi yang ada, pembangunan jalan di kawasan tersebut bisa dilakukan.
Mengenai pantai sepanjang 25 km di Pesisir timur Jambi yang mengalami kerusakan, Menko Luhut menyarankan untuk direhabilitasi melalui pogram padat karya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), diantaranya dengan Penanaman mangrove. Pihak KKP yang diwakili Dirjen Budidaya TB Haeru Rahayu menyatakan siap menindaklanjuti. Dia juga melaporkan potensi Budidaya ikan Patin bersama masyarakat, sejalan dengan Pusat Pengembangan Ikan Patin Nasional (PUSTINA) di Jambi.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jambi menyampaikan potensi pengembangan yang ada pada wilayahnya, diantaranya potensi batu-bara, dan pembangunan Bendungan Merangin yang dapat mendukung food estate di Jambi.
Menanggapi potensi batu-bara, Luhut menyampaikan bahwa kini sulit untuk memanfaatkan batu bara untuk PLTU. “Karena pemerintah juga akan menyetop. Lebih baik mencari potensi energi baru terbarukan, coba pak Gubernur cek apakah ada potensi geothermal atau potensi energi lain,” jelasnya.
Luhut menambahkan bahwa dunia saat ini mulai meninggalkan batu-bara sebagai sumber energi sehingga mengembangkan energi terbarukan perlu dipertimbangkan.
“Mengenai usulan kawasan industri, itu nanti biar deputi saya yang koordinasikan. Pak Odi (Ayodhia GL Kalake), coba dilihat industri-industri apa saja yang mungkin dibuat di sana,” ucap Menko Luhut kepada Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi.
Pada rapat tersebut Luhut mengingatkan bahwa pemerintah sudah menargetkan agar jalan trans Sumatera dapat di selesaikan. Dia meminta semua pihak terkait mengerti akan hal itu.
“Saya mohon bapak Gubernur dan para bupati/wali kota untuk paham betul bahwa kita saat ini sedang habis-habisan untuk menuntaskan itu,” kata Luhut.(*)