BatamNow.com – Pipa distribusi air minum SPAM BP Batam, ukuran DN 800mm tetiba bocor di persimpangan Telaga Punggur, Batam pada Kamis (02/01/2025).
Area terdampak tak mendapat aliran air minum (bukan air bersih) perpipaan ini meliputi: KDA, Tunas, Legenda, Bida 1, Bukit Palm, Paragon, Beverly Glory Paris, Dotamana, KPN Batara, BSI, Selebriti Puri Asri, Family Dream, Orchard, Purimas, Taman Raya, Buanavista, Bandara dan sekitarnya.
Kebocoran jaringan pipa ini entah yang sudah keberapa kali selama BP Batam mengelola SPAM dengan perusahaan mitranya, PT Air Batam Hulu (ABHu) dan PT Air Batam Hilir (ABHi).
“Ini kebocoran bukan perbaikan atau penggantian pipa, entah sudah berapa kali menyusahin masyarakat pelanggan,” kata Abdul Malik, warga Punggur yang terdampak.
PT ABHi mengatakan, pihaknya menyediakan air dengan mobil tangki yang bisa diorder lewat RT/RW, untuk pelanggan yang terdampak hingga 1×24 jam.
Direktur PT Air Batam Hilir (ABHi) Mujiaman Sukirno belum merespons BatamNow.com, kapan perkiraan kebocoran itu dapat diperbaiki, hingga aliran air minum kembali mengucur sediakala ke rumah warga.
Kebocoran pipa kali ini, menambah persoalan distribusi air minum setalah air minum ke warga tercemar hijau alga yang disebut dapat membahayakan itu.

Pantauan wartawan media ini, kebocoran pipa SPAM BP Batam seperti tak pernah jeda dan dipertanyakan para pelanggan. “Dulu semasa ATB tak separah ini, kita resah terus,” kata Aliyah warga Punggur.
Kala transisi berlangsung dari ATB ke BP Batam, sejumlah pejabat BU SPAM Batam sempat sesumbar bahwa pelayanan terhadap masyarakat pelanggan akan jauh lebih baik dan meningkat.
Tapi sebaliknya, faktanya banyak warga Batam, pelanggan air minum mengeluh karena pelayanan buruk dari BP Batam dengan mitranya.
Sementara menurut pengelola sebelumnya selama 25 tahun, Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto Antonius, kala masa akhir BOT sempat memberi sinyal bahwa BP Batam akan kesulitan mengelola dan menjalankan SPAM Batam.
Di samping tidak ada resource yang memiliki skill pengelolaan air minum, BP Batam disebut-sebut tak memiliki teknologi mumpuni berbasis SCADA yang dapat mengontrol secara jarak jauh seluruh operasional SPAM.
Ternyata bukan hanya kontinuitas dan kuantitas air minum BP Batam yang bermasalah, namun dari aspek kualitas kesehatan air minum juga.
Aliran air minum ke warga sering dengan kondisi kotor, pernah mengalirkan cacing, dan bahkan baru-baru ini dihebohkan dengan distribusi air minum yang tercemar hijau alga. (A/Red)