BatamNow.com, Jakarta – Saat ini pemerintah tengah gencar merampingkan bandar udara yang berstatus internasional. Di Indonesia, tercatat ada 32 bandara berstatus internasional. Bila dirampingkan, nantinya hanya ada 14-15 bandara berkluster internasional, selebihnya domestik.
Kabarnya salah satu yang akan dirubah statusnya adalah Bandara Internasional Hang Nadim yang berada di Batam, Kepulauan Riau. Di daerah tersebut, ada lagi satu bandara yakni Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabillah, yang konon juga kabarnya akan dirubah statusnya.
Alasannya, seperti dikemukakan Menteri BUMN Erick Thohir. “Selama ini bandara-bandara internasional itu hanya memfasilitasi orang Indonesia ke luar, tapi tidak mendatangkan warga dari negara lain ke Indonesia. Jadi secara ekonomi itu tidak menguntungkan Indonesia,” terangnya.
Padahal, dengan status internasional, harusnya bandara internasional menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun faktanya, dengan bandara internasional yang banyak malah memudahkan orang Indonesia pergi keluar negeri dan mengabaikan wisata dalam negeri.
Benarkah status Bandara Hang Nadim dan Raja Haji Fisabilillah akan dirubah, mengingat di kedua bandara tersebut, akses penerbangan langsung internasional tidak terlalu banyak?
Ketika dikonfirmasi Humas PT Bandara Internasional Batam (BIB) Rafi Noor Farhan mengaku, hingga kini pihaknya belum mendapat informasi apa-apa terkait hal tersebut. “Hingga saat ini saya belum mendengar berita tersebut ya,” ujarnya kepada BatamNow.com, Kamis (23/2/2023).
Karenanya, pihaknya belum ada mempersiapkan hal apapun, kalaupun status Bandara Hang Nadim tak lagi berlabel internasional.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati yang dikonfirmasi mengatakan, perubahan status sejumlah bandar udara masih dalam tahap pembahasan.
“Upaya memangkas jumlah bandara internasional masih dalam tahap pembahasan. Sejauh ini belum ada penetapan bandara internasional mana yang dicabut statusnya. Jelas ini butuh kehati-hatian dan pengkajian,” jelasnya.
Terkait dua bandara di Kepri, Adita enggan berkomentar mengenai bandara mana yang akan dipangkas status internasionalnya. “Belum bisa dipastikan apakah ada yang dicabut. Mungkin salah satu atau bagaimana, belum ketahuan ya,” tukasnya. (RN)