BatamNow.com, Jakarta – Kehadirannya di Kepulauan Riau (Kepri) tidak sekadar untuk mendongkrak suara Partai NasDem agar lebih maksimal di Pemilihan Legislatif 2024 nanti, namun lebih dari itu, dirinya telah menyiapkan blueprint provinsi yang memiliki motto ‘Berpancang Amanah Bersauh Marwah’ tersebut.
Kepri dikenal sebagai Jazirah Melayu. Dalam Bahasa Arab, Jazirah berarti ‘pulau’.
Sosok Pietra Machreza Paloh tidaklah asing bagi banyak warga di Kepri, utamanya di Kota Batam. Pasalnya, keponakan Ketua Umum DPP Partai NasDem ini sejak dulu telah memiliki hubungan emosional lantaran dirinya tumbuh dan besar di lingkungan Melayu.
“Saya harus akui sejak awal sudah kadung jatuh hati dengan Kepri. Hati saya sudah tertambat di provinsi yang dijuluki daerah sejuta pulau ini,” aku Pietra Paloh kepada BatamNow.com, Kamis (18/05/2023).
Bentuk kecintaannya kepada Kepri, dia pun membuka usaha di Batam, 2016 silam. “Kalau mau ‘cari aman’ ke Senayan, saya bisa saja maju dari daerah pemilihan Lampung. Tapi itu tidak saya lakukan karena hati saya telah tertambat di provinsi ini,” tukasnya.
Diakuinya, Kepri merupakan salah satu daerah ‘neraka’, lantaran wilayahnya begitu luas dengan banyak pulau-pulau, sementara kuota legislatornya di Senayan sangat sedikit (hanya 4 orang).
“Harus diakui, Kepri dapil yang cukup berat. Namun, tujuan sesungguhnya dari perjuangan ini bukanlah keterpilihan saya sebagai anggota DPR RI. Saya merasa saat ini telah menjadi orang Kepri. Jadi duduk atau tidaknya saya nanti, saya akan terus berbuat dan berbakti untuk Kepri, melalui berbagai jalan yang saya bisa lakukan,” seru pria low profile kelahiran Jakarta, 3 Maret 1969 ini.
Potensi Belum Maksimal
Bagi Pietra, Kepri merupakan daerah yang sangat diuntungkan secara geografis karena berhadapan dengan Singapura dan Malaysia, serta berbatasan dengan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Kamboja dan Vietnam. Sayangnya, kemajuan Kepri belum dapat mengimbangi negera-negara tetangga tersebut.
“Perlu terus dilakukan pembenahan. Apabila nanti terpilih menjadi anggota DPR RI, saya akan berupaya memperjuangkan agar lebih banyak anggaran pusat yang bisa digelontorkan ke Kepri, utamanya untuk membangun infrastruktur. Menurut saya, semakin maju infrastruktur di Kepri akan menaikkan daya saing,” ungkap Pietra yang adalah putra tertua dari Almarhum Rusli Paloh, abang kandung Surya Paloh ini.
Ditanya soal maraknya penyelundupan di Kepri, Pietra yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Restorasi Pedagang dan Usaha Kecil Menengah (GARPU) periode 2022-2026 ini menjelaskan, “Sebagai daerah perbatasan, kasus penyelundupan memang sangat sulit dihindari. Salah satu alasannya karena banyaknya pintu masuk di Kepri. Pengawasan dari aparat terkait tentu tidak akan bisa maksimal karena hal tersebut. Meski patroli rutin dilakukan, masih saja terjadi banyak kecolongan”.
Dirinya mengatakan, guna meminimalisir penyelundupan maka perlu diperkuat dan diperbanyak kapal patroli dari aparat terkait. Kedua, dilakukan patroli rutin secara maksimal. Ketiga, harus bersinergi dengan cara menggelar patroli bersama dengan negara tetangga, agar gerak-gerik para penyelundup dapat dibatasi.

Restorasi di Kepri Pasti
Sebagai partai yang mengusung Gerakan Restorasi sejak awal didirikan, tentu Pietra pun punya konsep tersendiri soal itu.
“Restorasi dapat dipahami dalam 4 arti, yakni memperbaiki, mengembalikan, memulihkan, dan mencerahkan,” tutur Pietra.
Sejauh ini, setelah dirinya berkeliling ke beberapa kabupaten/kota di Kepri, ia melihat ada potensi besar yang belum dimaksimalkan.
“Tentu harus ada sebuah Gerakan Restorasi di Kepri bagi kepentingan masyarakat. Salah satu restorasi yang perlu kita lakukan bersama adalah bagaimana memperkuat transportasi bagi masyarakat antar-pulau. Ini sangat penting sekali karena geografis Kepri yang banyak terdiri dari pulau-pulau,” urainya.
Selain itu, sambungnya, penting dilakukan Restorasi Akhlak. “Kita harus lakukan ini, agar Kepri sebagai daerah yang pluralis dan warganya begitu religius dan berbudaya dapat menjadi lebih baik lagi,” tukasnya.
Saat ini, Pietra telah bersiap diri menatap Senayan dari Kepri yang adalah Jarizah Melayu. (RN)