BatamNow.com – Masyarakat Batam kembali mendapat pelayanan buruk dari SPAM BP Batam karena pipa distribusi air minum di tepi Jalan Ahmad Yani bocor parah alias jebol akibat pengerjaan proyek pelebaran jalan oleh kontraktor pada 13 Maret 2025.
Ini bukan kali pertama kelalaian kontraktor mengganggu hak dasar warga atas air minum, yang mengakibatkan distribusi air minum perpipaan ke ribuan pelanggan terputus.
Insiden terbaru terjadi ketika alat berat kontraktor proyek pelebaran Jalan Ahmad Yani Batam merusak “menjebol” pipa air minum, mengakibatkan distribusi air ke ribuan pelanggan terputus.
@batamnow Pipa jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) milik BP Batam bocor karena ‘dihantam’ alat berat, Kamis (13/03/2025) pagi. Pantauan BatamNow.com di lokasi, titik kebocoran di tepi Jalan Ahmad Yani, sekitar 600 meter dari Kepri Mall menuju Muka Kuning. Di sana sedang ada aktivitas proyek pelebaran jalan dan melibatkan operasional alat berat. Satu unit bulldozer digunakan untuk menghalau semburan air yang deras sehingga tak mengarah ke jalan. Semburan air dari pipa bocor itu baru diberhentikan pada pukul 10.03 WIB. Sementara menurut pegawai BU SPAM BP Batam di lokasi, kebocoran itu dilaporakan pukul 09.48, karena terkena alat berat jenis backhoe. “Kita langsung turun ke sini begitu dapat laporan,” katanya kepada BatamNow.com di lokasi pipa bocor. Setelah aliran air diberhentikan, pekerja langsung menggali tanah di sekitar titik kebocoran. Terlihat pipa logam untuk distribusi air minum itu koyak cukup besar. Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita💖💖💖 #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #fyp #spambatam #spambpbatam ♬ Minimal for news / news suspense(1169746) – Hiraoka Kotaro
Padahal, BP Batam dan Direktorat BU SPAM Batam telah berulang kali menjanjikan perbaikan sistem distribusi air sebagai prioritas.
Dalam publikasi PT Air Batam Hilir mitra BP Batam, area terdampak pipa bocor itu antara lain: Duta Mas, Marchelia, AMTEK Industri, Batam Center, Crown Hill, Citra Batam, Rafflesia, Bengkong Nusantara, Belian, Kembang Sari, Orchid, Beverly, Orchard Park, Purimas dan sekitarnya.

Pipa “Dibocorin” Kontraktor, Pelanggan Menjerit
Pipa air minum bocor diduga akibat ketidakprofesionalan kontraktor yang “tidak memetakan jejaring pipa bawah tanah” sebelum mengoperasikan alat berat. Ini sangat tak masuk akal atau kerjanya sembrono.
“Sudah berulang kali pipa bocor karena proyek jalan. Setiap kali ada kerusakan, kami pernah tidak dapat air selama 2-3 hari. Ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari,” keluh Andi, warga Batam Center, saat diwawancarai BatamNow.com.
Di jagat maya, warganet juga ikut mengeluhkan matinya aliran air karena pipa bocor hari ini.
“mati terus airr niii,” komentar akun @rhmt***_02, di unggahan akun Instagram milik PT Air Batam Hilir.
“Air sudah mati baru ada info,” kata akun @ek**_w***83.
“Air udah mati dari jam 10.00,” tulis akun @ris**napitu****30.
View this post on Instagram
Begitu pun pada unggahan video kebocoran pipa di Jalan A Yani, pada akun TikTok BatamNow.com, warganet berkomentar.
“kalau sudah begini yg jadi korban selalu warga yg terdampak.. kontraktor nya tenang2 aja, nggk ada action nya buat bantu warga yg air nya mati,” komentar akun @Ri*** CP.
“apa susahnya ngasik patok penanda setiap beberapa puluh meter seperti pada kabel pln ? apa emang supaya ada kerja?” tanya akun @Ha** Sus****.
“ini semua kontraktor jalan nya harus di tertibkan semua..bukan salah pengelola air nya tapi kontraktor jalannya yang bikin masalah air..tolong pak amsakar kasi tertib kontraktor jalan ini,” kata akun @al**_pu***49.
Data diperoleh BatamNow.com, sejak 2020, hampir “tak terkira” lagi kasus kerusakan pipa air minum akibat proyek infrastruktur terjadi di Batam yang sangat merugikan masyarakat konsumen.
Namun, ironis karena tidak ada sanksi tegas terhadap kontraktor yang lalai, masalahnya “hilang ditelan bumi”. Kecuali bayar ganti rugi air yang hilang.
“Biasanya ada namanya subrogasi kepada pihak, tuntutan kerugian kepada mereka biasanya, kehilangan air sama biaya rehabnya, tapi kerugian pelanggan belum ada mekanismenya,” kata Direktur Utama PT Air Batam Hilir (ABHi) Mujiaman Sukirno, kala dikonfirmasi BatamNow.com soal kebocoran pipa di Jalan Ahmad Yani, Kamis (13/03).
BP Batam dan BU SPAM: Janji Tinggal Janji
Kepala BP Batam Amsakar Achmad, dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra, pada Februari 2023, menyatakan akan memprioritaskan perbaikan distribusi air minum. “Kami akan tingkatkan koordinasi dengan mengoptimalkan pengawasan lapangan,” kata Amsakar dalam konferensi pers.
Nyatanya, pengawasan dari Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) BP Batam — badan yang bertanggung jawab atas sistem penyediaan air minum — dinilai “hanya simbolis”.
Sejumlah sumber internal BP Batam mengaku, petugas lapangan jarang memantau langsung proses pengerjaan proyek yang berpotensi merusak infrastruktur air.
“Koordinasi antara kontraktor, BU SPAM, dan BP Batam sangat lemah. Padahal, peta pipa bawah tanah sudah seharusnya jadi acuan wajib sebelum proyek dimulai,” ujar seorang insinyur infrastruktur yang enggan disebut namanya.
Tarif Mahal, Layanan Minim
Konsumen air minum perpipaan di Batam menjadi korban setiap kali muncul pelayanan buruk SPAM BP Batam.
Padahal konsumen air minum perpipaan yang ratusan ribu pelanggan di Batam tak bisa telat membayar rekening pemakaian air minum. Telat beberapa hari sambungan perpipaan diputus.
“Berbicara tarif air minum perpipaan di Batam termasuk yang tertinggi di Indonesia,” ujar sumber media ini.
Dan ketika hal ihwal dikonfirmasi ke Direktur BU SPAM Batam, Denny Tondano, tak direspons.
Tarif air minum di Batam ditentukan Peraturan Kepala BP Batam saja tanpa pengawasan dari legislatif.
Sedangkan di Indonesia lainnya, diatur oleh Kementerian PUPR dan Menteri Dalam Negeri.
Tak pelak, sejak BP Batam mengambil alih SPAM pada 2020, penerimaan pendapatan diperkirkan mencapai Rp 1,2 triliun. Namun, layanan masih buruk: kebocoran pipa, tekanan air rendah, pemasangan jaringan baru mahal dan respons pengaduan lambat.
“Kami bayar mahal, tapi pelayanan seperti di daerah tertinggal. BP Batam harus belajar dari Singapura yang sistem airnya tertata rapi,” protes Rina, pelanggan yang juga sebagai pemilik resident permenen di Singapura.
Masyarakat Menuntut Akuntabilitas
Ketua DPP Kepri LI-Tipikor dan Hukum dan Kineria Aparatur Negara ,Panahatan, S.H menegaskan bahwa kelalaian kontraktor dan lemahnya pengawasan BU SPAM bisa dikategorikan sebagai “pelanggaran hukum”.
“Pasal 40 UU No 17/2019 tentang Sumber Daya Air menjamin hak masyarakat atas air minum. Jika ada kelalaian, warga bisa menggugat melalui pengadilan,” tegasnya.
Pantauan BatamNow.com dan belajar dari kejadian pelayanan buruk selama ini masyarakat mendesak BP Batam seperti kejadian di Jalan A Yani itu;
- Menuntut pertanggungjawaban kontraktor yang merusak pipa
- Mengaudit proses tender proyek untuk menguak dugan praktik kolusi
- Memperkuat pengawasan lapangan dengan teknologi pemantauan infrastruktur
- Meminta transparansi dan akuntablitas pengelolaan SPAM BP Batam.
Hingga berita ini dipublikasi, BP Batam belum memberikan klarifikasi resmi terkait sanksi untuk kontraktor atau evaluasi kinerja BU SPAM. Rakyat Batam pun masih menunggu: akankah janji “prioritas” hanya jadi wacana, atau diwujudkan sebagai aksi konkret? (Red)