BatamNow.com – Sejak 15 Mei 2022, Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang sudah nihil pasien Covid-19.
“Pasien sudah kosong saat ini, sejak tanggal 15 Mei 2022. Total pasien 21.781,” jelas Kepala RSKI Galang Kolonel CKM dr Robert Simanjuntak MARS ke BatamNow.com, Rabu (07/09/2022).
Robert mengatakan, pasien yang dirawat di RSKI Galang sejak dioperasikan 6 April 2020 terdiri dari 12.901 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 8.880 masyarakat Batam.
Menurut Robert, RSKI Galang utamanya difungsikan untuk observasi/isolasi PMI. Sehingga bukan menjadi rumah sakit rujukan pertama meski di Batam masih ada 25 kasus aktif per 7 September sesuai data Satgas Covid-19.
“Apabila kasus melonjak seperti Omicron kemarin, maka RSKI juga merawat masyarakat Batam,” terangnya.
Tidak adanya temuan kasus Covid-19 pada PMI, lanjutnya, sebab tes RT-PCR bukan lagi kewajiban mutlak. “Saat ini PMI yang masuk ke Batam tidak dilakukan tes PCR karena semua sudah melaksanakan vaksinasi lengkap,” kata Robert.
Robert mengatakan meski sudah nihil pasien Covid-19, RSKI Galang selalu siaga. “Tetap standby menunggu petunjuk dari Komando Atas, sesuaikan perkembangan situasi kedepannya,” tukasnya.
Tenaga medis di RSKI Galang saat ini berjumlah 204 orang, terdiri dari 59 personel TNI dan 145 relawan. “Tidak ada pengurangan personel,” pungkasnya.
Diberitakan, RSKI Galang diresmikan oleh Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono pada 6 April 2020 ketika pandemi Covid-19 juga melanda Indonesia.
Sesuai rencana awal pembangunan, RSKI Galang dengan daya tampung 1.000 tempat tidur (bed) dan terbagi menjadi 3 zona.
Zona A adalah lokasi bangunan penunjang tempat mes yang dapat memuat 158 kamar tenaga kesehatan ditambah fasilitas farmasi, laundry, power house, dan fasilitas lainnya yang sudah selesai 100 persen.
Selanjutnya zona B atau bangunan inti terdiri dari ruang isolasi dengan 20 bed dan bangunan observasi dengan 340 bed. Di bangunan inti RSKI Galang juga dibangun laboratorium satelit, laboratorium farmasi, kamar jenazah, lapangan olahraga.
Zona C adalah bangunan pengembangan yang dipergunakan untuk non-ICU sebanyak 30 bed, ICU dan ruang observasi. (D)