BatamNow.com – Jaringan mafia rokok ilegal di Batam dikabarkan mulai ketar-ketir menyusul penunjukan Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) yang baru, menggantikan Askolani.
Sebagaimana ramai diberitakan di berbagai media, Djaka ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal kinerja Bea Cukai dalam mengamankan penerimaan negara dan memberantas praktik penyelundupan di berbagai pelabuhan.
Kepada media yang mewawancarainya, Djaka menjelaskan bahwa ia diperintahkan Presiden Prabowo untuk mengawal Bea Cukai, dan memastikan penerimaan negara sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah.
Dia mengatakan banyak lubang-lubang pelabuhan-pelabuhan gelap yang mungkin perlu dikoordinasikan dengan TNI maupun kepolisian.
Ia pun memastikan akan menekan hingga penyelundupan tidak terjadi lagi sehingga penerimaan negara bisa sesuai dengan target.
Pantauan BatamNow.com, selama ini para penyeludup rokok impor ilegal tanpa cukai melakukan aksinya yang dapat merugikan negara.
Diberitakan, dalam empat bulan pertama (caturwulan I) tahun 2025, Bea Cukai Batam menegah belasan juta batang rokok ilegal: 13,2 juta batang hasil tembakau (HT), lalu 1,4 juta gram Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL).
Kemudian pada Kamis (15/05) BC Batam kembali menggagalkan peredaran 3.530.100 batang rokok ilegal berbagai merek. Estimasi nilai barang yang diamankan mencapai Rp 5,3 miliar, dengan potensi kerugian negara ditaksir Rp 2,67 miliar.
Merek rokok yang ditegah adalah: Manchester Double Drive, Manchester Blue Mist Fusion, Rave Ice Menthol, HD Classic, Hmind Jumbo Ice, dan OFO Bold.
Namun penelusuran wartawan media ini, berbagai jenis dan merek rokok tanpa pita cukai masih banyak beredar di pasar Batam.
Sindikat Rokok Ilegal “Tiarap”
Berdasarkan pantauan BatamNow.com, selama ini penyelundupan rokok impor ilegal tanpa cukai merajalela di Batam.
Produk-produk tersebut diduga berasal dari luar negeri maupun dari pabrik pelintingan rokok di kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam, lalu diselundupkan ke berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan.
Meskipun berbagai penindakan telah dilakukan aparat dari beragam institusi, jumlah rokok ilegal yang berhasil lolos ke pasaran masih sangat besar.
Tak sulit menemukan rokok ilegal dengan harga murah beredar luas, bahkan hingga ke pelosok desa di Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Seorang sumber BatamNow.com menyebut bahwa sejak pergantian Dirjen BC, aktivitas sindikat penyelundup rokok ilegal mulai melambat.
“Kalau ditanya soal jaringan mafia rokok ilegal, kondisinya sekarang sedang merah. Banyak yang memilih tiarap sementara, meskipun masih ada yang nekat ‘bermain’ dengan bantuan oknum,” ujarnya.
Seorang petugas di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, berinisial AT, juga membenarkan bahwa pengiriman rokok tanpa cukai oleh para pemain untuk sementara dihentikan, meski masih ada juga yang coba-coba.
“Sekarang masih tiarap. Mereka masih tunggu situasi aman, meski ada satu dua yang berani coba-coba,” ungkapnya singkat. (A/Red)