BatamNow.com, Jakarta – Tingginya kasus Covid-19 yang disebabkan oleh munculnya varian delta telah membuat panik sebagian besar orang. Bagaimana tidak, varian virus baru tersebut disinyalir lebih mudah menular dibandingkan beberapa varian sebelumnya.
Terlebih, deteksi virus Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya dengan mengecek gejala yang muncul saja. Beberapa bentuk tes harus dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut di dalam tubuh.
Dilansir Tempo.co, berbagai jenis tes untuk mendeteksi Covid-19 telah beredar. Kini, dua jenis tes yang paling umum adalah tes antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Antigen bekerja secara lebih cepat, hasil tes dapat diperoleh dalam waktu 15 hingga 30 menit. Sementara itu, PCR baru bisa memberikan hasil tes setelah 24 jam.
Meskipun demikian, dua jenis tes tersebut memiliki akurasi yang berbeda pula. Meskipun mampu memberikan hasil dalam waktu yang lebih cepat, hasil tes antigen tidak terlalu akurat.
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, tes antigen sering memberikan false negative/positive, hasil tes yang bertentangan dengan kondisi pasien sebenarnya. Hal ini berbeda dengan tes PCR. Sementara itu, sebagaimana dilansir dari laman resmi Harvard Health Publishing, tes PCR memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada PCR.
Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tes tersebut membuat beberapa orang bingung untuk memilih salah satu dari kedua jenis tes tersebut. Lantas, bagaimana prosedur yang benar untuk melakukan kedua tes tersebut?
Dalam mendeteksi keberadaan virus Covid-19, baik kecepatan maupun keakuratan tes patut dipertimbangkan. Dilansir dari The Europe Union Research and Innovation Magazine, kecepatan dan keakuratan kedua tes tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal.
Tes antigen bekerja lebih cepat karena tes tersebut hanya mencari protein komponen virus yang terkandung di dalam tubuh. Sementara tes PCR lebih akurat karena tes tersebut secara spesifik mencoba untuk mencari partikel RNA yang memproduksi protein komponen virus Covid-19 yang ada di dalam tubuh.
Implikasinya, tes antigen menjadi tidak terlalu akurat karena hanya mencari protein dari virus saja. Virus yang aktif bergerak cenderung sulit dideteksi sehingga hasilnya sering kali false negative/positive. Hal ini berbeda dengan tes PCR. Proses pencarian inti virus, yakni RNA, jauh lebih lama daripada protein virus.
Atas pertimbangan tersebut, tes antigen bisa dilakukan terlebih dahulu untuk mengecek perkiraan infeksi Covid-19 dalam waktu yang cepat. Kemudian, hasil tes antigen, baik negatif maupun positif, harus dikonfirmasi ulang dengan tes PCR.(*)