BatamNow.com, Jakarta – Dalam kurun waktu 2020-2022, anggaran penanganan Covid-19 yang digelontorkan Pemerintah Pusat mencapai Rp 1.895,5 triliun. Khusus di tahun ini saja, dianggarkan Rp 455,62 triliun. Sebuah nilai yang fantastis tentunya.
Namun, di balik besarnya anggaran tersebut, perhatian pemerintah terhadap para relawan Covid-19 terbilang sangat minim. Buktinya, hingga kini uang makan sekitar 145 relawan Covid-19 yang bertugas di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Batam, Kepulauan Riau, masih belum dibayarkan selama 6 bulan terakhir (April – September 2022).
Sebelumnya, uang makan para relawan tersebut belum diberikan sejak Januari 2022. Namun, pasca pemberitaan bertubi-tubi di media, BNPB telah membayarkan tiga bulan (Januari-Maret 2022).
Hingga kini, sisa pembayaran uang makan para relawan belum jelas. “Belum (dibayarkan),” kata Humas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI Nadia, ketika dikonfirmasi BatamNow.com, Jumat (14/10/2022).
Menurut Nadia, hal itu masih diaudit oleh Dirjen Politik dan Hukum BPKP. Ketika didesak kapan kira-kira bisa turun dananya, Nadia secara diplomatis mengatakan, “Kami belum dapat memberi informasi pasti karena masih menunggu jawaban dari unit teknis”.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, juga mengaku tidak tahu pasti kapan pembayaran akan dilakukan. “Masih menunggu audit BPKP. Nanti akan dibayarkan,” ucapnya datar.
Dengan dana yang sedemikian besar tersebut, mengapa pembayaran untuk para relawan sampai tertunggak begitu lama?
Padahal, sejak awal Covid-19, para relawan telah berjibaku membantu rakyat Indonesia yang terkena wabah mematikan tersebut. Tidak adakah penghargaan pemerintah terhadap jasa-jasa para relawan tersebut? Meski dengan dalih audit, nampaknya penunggakan dan pembayaran secara dicicil seperti ini, sangat tidak layak diterima oleh para relawan. (RN)