BatamNow.com, Jakarta – Pelaksanaan vaksinasi kepada para santri di Kota Batam sudah mencapai 90 persen. Meski begitu, salah satu kendala yang dihadapi adalah masih adanya orangtua santri yang menolak anaknya diberi suntikan vaksin Covid-19.
“Lebih kurang 90 persen santri di Kota Batam sudah mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19. Kami mencoba tracking (melacak) kemarin, yang sudah divaksin mencapai 90 persen,” kata Zulkarnain Umar Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021).
Meski diakui masih ada kendala terkait penolakan dari orangtua santri, namun Zulkarnain mengaku jumlahnya tidak banyak. “Yang keberatan anaknya divaksin ada, tapi tidak banyak. Hanya beberapa orang saja di tiap lingkungan pesantren,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Kantor Kementerian Agama Kota Batam sudah melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada para santri dan orangtua santri mengenai pentingnya vaksinasi untuk menangkal serangan Covid-19.
“Masih ada riak yang perlu kami jelaskan. Bahwa orangtua enggan anaknya divaksin, kami melakukan pendekatan persuasif, walau belum berhasil,” akunya.
Sejauh ini, pondok-pondok pesantren di Kota Batam telah menjalankan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Guna menekan risiko penularan virus korona di lingkungan pesantren, pemerintah kota menyelenggarakan pelayanan vaksinasi di pondok-pondok pesantren.
“Ada juga yang digabungkan. Yang jumlah (santrinya) tidak banyak, kami gabungkan tiga pesantren,” kata dia.
Dalam proses belajar-mengajar, lanjutnya, protokol kesehatan tetap dijalankan. “Kunjungan orangtua dan kerabat ke pesantren dibatasi untuk menekan risiko penularan virus korona. Harus orangtua yang sudah divaksin dua kali yang boleh, dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya. (RN)