BatamNow.com – Warga RW 001 Kelurahan Patam Lestari, Kecamatan Sekupang, mengungkap keluhan mereka kepada Kepala BP Batam Muhammad Rudi soal air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang cuma mengalir di subuh hari sehingga mereka terpaksa begadang.
Hal itu disampaikan dalam acara “Syukuran dan Pengukuhan Ketua RT dan RW di Lingkungan RW 01 Kampung Tua Patam Lestari” pada Selasa (10/01/2023) malam, di Gerai Nelayan 2M Mentarau, Sekupang.
“Untuk masalah air, kami dari 2017 sampai sekarang itu hidupnya dari jam 01.00 kemudian jam 05.00 mati,” kata Zainal Aman, Ketua RW 01 Kelurahan Patam Lestari.
“Bagus juga hidup, ye. Kalau mati 24 jam bagaimana,” jawaban spontan Rudi yang dibalas tawa warga.
Dilanjutkan Zainal, saat subuh itu pun air hanya mengalir kecil. “Jadi kami berjaga paling tidak dari jam 01.00 sampai jam 03.00 atau jam 04.00,” terangnya.
“Tak tidur berarti?” tanya Rudi dan diiyakan Zainal.
Kepada warga Kelurahan Patam Lestari yang hadir di acara itu, Rudi menjelaskan bahwa permasalahan kecilnya aliran air SPAM ke rumah mereka karena ukuran pipa yang kecil dan perlu diganti sebab tidak memadai lagi untuk sekarang.
“Itu untuk 15 tahun yang lalu. Kalau dulu untuk 100 orang pipa ini, sekarang untuk 1.000 orang mengalir tak benda itu?” jelas Rudi ke warga.
Menurut Rudi, solusi permasalahan air yang mengalir tak merata di seluruh Batam adalah dengan mengganti jaringan perpipaan SPAM dan itu membutuhkan biaya sangat besar.
“Setelah saya hitung, itu untuk ganti pipa, WTP-nya, itu butuh sampai Rp 5 triliun. Saya cuma cerita, bapak-ibu tak usah pikir, itu urusan saya,” kata Rudi ke warga.
Rudi mengatakan, ia tengah menyiapkan solusi untuk masalah air yang hanya mengalir beberapa jam saja di beberapa wilayah di Kota Batam. “Dalam waktu dekat kita minta, minimal tidak boleh lagi air hanya 3 jam, 4 jam. Kasihan saya bilang, kita menyiksa orang,” katanya.
Terpisah, beberapa warga Patam Lestari membenarkan bahwa aliran air SPAM Batam bermasalah di rumah mereka. Tak mengalir 24 jam sebagaimana dijamin perundang-undangan.
“Ini sudah 4-5 tahun tak pernah beres di situ air. Memang nggak hidup kok. Semua di situ bermasalah air,” ujar warga RT 003/ RW 01 Patam Lestari, Fadlan Simatupang ke BatamNow.com, Kamis (12/01).
Fadlan yang sudah menetap di Patam Lestari sejak 1990, heran mengapa pengelola SPAM Batam tak segera mengganti atau memperbesar ukuran pipa yang menyuplai air minum ke rumah mereka. Padahal, lanjutnya, jumlah penduduk sudah bertambah banyak dibanding 15 tahun lalu, sebagaimana disebutkan Muhammad Rudi.
Fadlan meminta SPAM Batam yang kini dikelola PT Air Batam Hilir (konsorsium PT Moya Indonesia – PT Pembangunan Perumahan) agar secepatnya membenahi permasalahan aliran air yang sudah berlangsung lama di Patam Lestari ini. (D/A)