BatamNow.com – Karena 1 dari 3 ponton di Pelabuhan Internasional Batam Center masih disegel dan tak bisa digunakan, extra trip feri dari pelabuhan itu akan dialihkan ke Pelabuhan Internasional Sekupang.
Hari ini, Kamis (31/10/2024), sudah mulai terjadi lonjakan arus kedatangan penumpang dari Singapura dan Malaysia di Pelabuhan Batam Center, menjelang perayaan Dipawali yang jatuh pada esok hari.
Dimulai dari tadi pagi hingga menjelang sore ini, tercatat sekitar 8 ribu penumpang memasuki Batam, melalui Pelabuhan Batam Center.
Staff Kepala Pos (Kapos) Syahbandar Pelabuhan Internasional Batam Center, Erik Mario Sihotang menyebut lonjakan penumpang ini diperkirakan sampai 3 hari ke depan.
Namun extra trip kapal yang datang dari Singapura terpaksa dibatasi dan akan dialihkan ke Pelabuhan Feri Internasional Sekupang, mengingat ponton kapal yang digunakan di Pelabuhan Batam Center tinggal dua ponton.
“Extra kapal dari Singapura bila ada akan dialihkan ke pelabuhan feri internasional Sekupang, dikarenakan ponton hanya dua,” kata Erik kepada BatamNow.com.

Menurut Erik, bila dipaksakan menerima extra trip feri dari Singapura, dikhawatirkan akan membuat macet pelayaran saat hendak bersandar di ponton Pelabuhan Batam Center.
“Penumpang yang datang didominasi berasal dari Malaysia, makanya masih diterima di Pelabuhan Batam Center, kalau extra trip dari Singapura diterima, takutnya nanti terjadi kemacetan pada saat kapal mau sandar,” jelas Erik.

Dulu BP Batam Janji Kelancaran Pelayanan Pelabuhan Batam Center
Pantauan BatamNow.com, Kamis (31/10), 1 ponton dari 3 ponton tempat bersandar feri di pelabuhan itu masih disegel dan dirantai oleh pihak PT Synergy Tharada (ST) dengan cara merantai akses keluar-masuk ke ponton.
Sebagaimana diketahui bahwa PT Synergy Tharada adalah pengelola pelabuhan sebelumnya, sejak 2002 sampai 2 Agustus 2024, lalu digantikan oleh PT Metro Nusantara Bahari (MNB).
Sebagaimana diketahui, ponton di pelabuhan feri berfungsi sebagai dermaga apung.
Ponton yang dirantai itu posisinya di kanan ujung pelabuhan, arah Teluk Tering.
Adapun penyegelan ponton itu dikarenakan belum ada penyelesaian antara (PT ST) dengan BP Batam, karena pembangunan ponton itu tidak termasuk ke dalam perjanjian investasi, sebagaimana dijelaskan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Synergy Tharada (ST) Reza Riadi kepada BatamNow.com, sewaktu masih mengelola.
Kemudian media ini coba konfirmasi kepada Direktur BU Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar mengenai apakah masih belum terjalin kesepakatan antara BP Batam dengan PT Synergy Tharada mengenai ponton yang disegel tersebut.
“Terimakasih atas pertanyaannya. Memang biasanya jika ada hari libur di negara tetangga, Batam akan mendapatkan kunjungan turis asing dengan jumlah yang tinggi. Dan ketika hari-hari dimaksud, maka kesibukan di pelabuhan tujuan pasti akan meningkat, sama ketika di Indonesia ada libur panjang maka pelabuhan di Singapura dan Malaysia juga akan lebih sibuk menerima kunjungan turis, Namun hal itu tentunya bukan menjadi halangan bagi para turis, karena pelaku perjalanan tentunya sdh mengetahui kondisi hari libur, dan di Batam ada beberapa pelabuhan Ferry internasional yang menjadi pilihan bagi pelaku perjalanan. Sama halnya ketika kita ke Singapura atau Malaysia, kita juga disediakan pilihan terminal tujuan, Semoga dengan adanya kegiatan libur di negara tetangga, dapat membawa berkah ekonomi untuk Batam, dan pelayanan masuk dan keluarnya turis ke Batam akan kami tingkatkan pelayanannya,” jelas Dendi datar, belum menjawab konkret soal status ponton.
Sementara General Manager PT Metro Nusantara Bahari, Zeno Rega yang dikonfirmasi, belum merespons.
Sebelumnya kepada media, setelah pergantian pengelola pelabuhan, Dendi mengatakan bahwa BP Batam memastikan layanan bagi para pengguna jasa Pelabuhan Internasional Batam Center akan tetap berjalan normal seperti biasanya, alias tak ada masalah pelayanan.
“BP Batam berkomitmen untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Dendi saat meninjau kesiapan pelabuhan, pada dini hari pertama PT MNB resmi mengelola Pelabuhan Batam Center.
Ia juga menambahkan, seluruh sarana dan prasarana pelabuhan telah dipastikan kesiapannya.
“Kami telah melakukan pengecekan terhadap seluruh sarana dan prasarana pelabuhan yang menjadi aset negara. Ini bisa langsung dimanfaatkan dan dioptimalkan oleh pengelola baru agar pelayanan tetap optimal,” tambah Dendi.
Namun kali ini, salah satu ponton yang disegel membuat Pelabuhan Batam Center belum bisa melayani extra trip kedatangan feri dari Singapura bila jumlah penumoang melonjak. (Aman)