BatamNow.com, Jakarta – Perjuangan warga Pulau Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau, yang kukuh menolak penggusuran oleh BP Batam dan Pemkot Batam, mendapat dukungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Sementara upaya “intimidasi” dari berbagai pihak diduga mulai terlihat.
Namun secara tegas, Direktur Eksekutif Walhi Riau Boy Jerry Even Sembiring, mengatakan kesemena-menaan kaum oligarki dengan mengabaikan hak-hak masyarakat adat harus dilawan.
“Sudah banyak contoh kasus terjadi para oligarhi menggusur masyarakat untuk tujuan bisnisnya,” kata Boy saat menerima perwakilan warga Rempang drg. Zahrotur Riyad di Kantor Walhi Jakarta, Selasa (01/08/2023) sore.
Warga mendatangi Walhi dalam rangka mengadukan “ancaman” penggusuran yang membayang-bayangi mereka atas rencana masuknya investasi ke daerahnya.
Boy mencontohkan kasus Teluk Benoa, di mana masyarakat sekitar dengan gigih memperjuangkan wilayahnya agar tidak direklamasi.
Sejumlah kelompok masyarakat bahu-membahu menolak terjadinya reklamasi karena dinilai memiliki dampak negatif.
Zahrotur memaparkan bahwa warga Rempang telah turun temurun berada di wilayah tersebut. Bahkan, usianya sejak ratusan tahun lalu. Jauh sebelum BP Batam atau PT MEG ada.
“Tapi sekarang justru masyarakat yang telah mendiami pulau tersebut ratusan tahun silam itu malah mau digusur seenaknya dengan dalih investasi,” kata dokter gigi yang telah malang melintang melayani warga di gugusan pulau-pulau di wilayah Kepri ini.
Dia menegaskan, warga Rempang dan sekitarnya tidak menolak investasi.
Tapi jangan juga gegara investasi, warga jadi tergusur. Warga Rempang tegas menolak digusur, direlokasi, atau apapun namanya.
“Silakan berinvestasi di daerah itu tanpa mengutak-atik warga sekitar. Itu wilayah kepulauan jadi banyak spot-spot lain yang bisa dimanfaatkan investor tanpa perlu menggusur warga,” serunya lugas.
Sementara itu Boy menegaskan, pihaknya siap membantu perjuangan warga Rempang sepanjang sejalan dengan visi Walhi. “Kami perlu melakukan diskusi dulu dengan perwakilan atau tokoh masyarakat Rempang untuk menyamakan pandangan. Bisa saja dilakulan via zoom,” ucapnya yang kala itu didampingi oleh Eko.
Walhi juga meminta warga menyiapkan dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan guna memperkuat perjuangan nanti. “Kita diskusikan dulu dan melihat sejauh mana serta pada aspek apa nanti perjuangan akan dilakukan,” seru Boy. (RN)