BatamNow.com – Imigrasi Batam, tampaknya, akan mulai ‘menguntit’ para joki bayaran peregistrasian IMEI bermodus di Batam.
Apalagi para cecunguk mafia perjokian itu diduga kerap membawa-bawa nama instansi itu dalam setiap operasinya dengan tujuan untuk meyakinkan para calon joki agar tak takut ditolak keberangkatannya ke Singapura karena sudah berkoordinasi dengan oknum petugas pelabuhan.
Tapi pihak imigrasi membantah klaim para jaringan mafia joki itu.
Begini penjelasan Kasi Informasi dan Keimigrasian (Infokim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Kharisma Rukmana, soal nama instansi mereka kerap diumbar-umbar para jaringan registrasi IMEI bermodus.
“Baik, terkait hal ini, kami Imigrasi akan menunda keberangkatan berangkat penumpang apabila setelah melalui pemeriksaan Keimigrasian ditemukan permasalahan atau indikasi penggunaan dokumen perjalanan yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan, ataupun apabila penumpang tidak memiliki tujuan yang jelas serta tidak memiliki tiket kembali yang menimbulkan keraguan bagi petugas TPI dalam wawancara sebagai bagian dari pemeriksaan Keimigrasian, hal ini terlepas dari orang tersebut menjadi joki ataupun tidak,” kata Kharisma kepada BatamNow.com, Rabu (30/10/2024).
Lalu apakah Imigrasi Batam pernah menolak keberangkatan calon penumpang di pelabuhan internasional, yang hendak menjadi joki IMEI?
Kharisma kembali ke jawaban pertama di atas.
Diminta pendapat pihak kantor imigrasi soal WNI calon joki yang dengan mudah “menjual” data pribadinya di paspor kepada jaringan registrasi IMEI bermodus hanya dengan bayaran murah, Kharisma pun memberi imbauan.
“Kami sangat mengimbau kepada masyarakat agar tidak dengan mudah menyebarluaskan data pribadi, termasuk data paspor, yang merupakan data penting yang bahkan digunakan sebagai identitas dan data pengenal ketika berada di luar negeri. Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan paspor hanya sesuai dengan peruntukannya serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, paspor merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk melakukan perjalanan antarnegara. Adapun dengan menyebarluaskan data paspor, akan berpotensi disalahgunakan oleh pihak yg tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Dari hasil investigasi BatamNow.com yang pernah menyaru menjadi joki, bahwa saat calon penumpang luar negeri itu hendak melewati pintu pemeriksaan imigrasi, tour guide joki akan berjalan di depan seolah memberi pesan kepada petugas, ia tengah sedang dengan rombongannya.
Setelah tour guide lolos di pemeriksaan imigrasi, petugas imigrasi tidak mewawancarai para calon joki yang antre di belakang, kecuali hanya melihat nomor buku paspor para joki. (A)