BatamNow.com – Rencana aksi unjuk rasa oleh sekitar 3 ribu warga RW 015 dan RW 022 Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Batam pada hari ini, Senin (19/06/2023), urung dilakukan.
Pantauan BatamNow.com di lokasi, sekira pukul 06.10, tidak ada demo di depan PT Sumber Marine Shipyard, Tanjung Uncang, titik aksi sebagaimana dalam surat pemberitahuan kepada Polsek Batu Aji.
Ketua RW 015 Perumahan Putra Jaya, Azwar Sukendi yang dikonfirmasi membenarkan pembatalan demo hari ini. “Rencana sebelumnya benar hari ini direncanakan demo. Tapi dari hasil rapat dan mediasi dengan pihak terkait dengan beberapa kesepakatan rencana ini kita tunda,” jelasnya kepada BatamNow.com, Senin pagi.
Kini, kata Azwar, warga masih akan melihat implementasi kesepakatan tersebut dan solusi yang diberikan dalam beberapa hari ke depan.
Pada Sabtu (17/06) lalu, sudah ada dibuat kesepakatan antara warga dengan Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam dan PT Air Batam Hilir mitranya mengelola pendistribusian air ke pelanggan di kota ini.
Surat kesepakatan itu ditulis tangan dan ditandatangani oleh Ketua RW 015 Azwar Sukendi dan Ketua RW 022 Ilham Jaya Kusuma Doloksaribu dari pihak warga Perumahan Putra Jaya. Lalu Direktur Utama PT Air Batam Hilir Mujiaman dan Direktur BU SPAM BP Batam Denny Tondano juga menandatangani di atas meterai 10.000.

Ada tiga poin yang disepakati warga dengan SPAM BP Batam dan mitranya PT Air Batam Hilir.
Poin pertama kesepakatan adalah janji bahwa air akan mengalir normal untuk warga Perumahan Putra Jaya mulai September 2023 walaupun tidak 24 jam.
Kedua, PT Air Batam Hilir dan SPAM BP Batam berjanji tidak akan menarik truk tangki air yang didistribusikan ke setiap cluster di perumahan itu sebelum kebutuhan air semua warga terpenuhi.
Poin ketiga adalah kesepakatan bahwa truk tangki air didistribusikan sebanyak 1 unit per 1 cluster dan seperti poin kedua, sampai semua keperluan warga terpenuhi.
“Demikian surat perjanjian ini kami buat dan kami sepakati bersama PT Moya SPAM Batam dengan seluruh warga Tanjung Uncang RW 15 RW 022. Apabila janji tersebut tidak ditepati oleh pihak SPAM Batam bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku,” dikutip dari surat kesepakatan.

Janji ke Janji. Rudi: Pemimpin Jentelmen adalah yang Tepat Janji
Sebenarnya, dalam aksi demo pada 7 November 2022, warga Putra Jaya juga sudah menyampaikan masalah terkait krisis air ini langsung di hadapan Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi, di depan Kantor BP Batam di Batam Center.
Saat itu, peserta demo juga menyampaikan kejenuhan mereka yang sudah 10 tahun lebih tak menikmati aliran air minum perpipaan dengan kontinuitas 24 jam sehari.
Pengakuan beberapa warga, biasanya air mengalir di atas pukul 00.00 tengah malam hingga sekira pukul 04.00 dini hari sehingga mereka terpaksa begadang.
Ingin kepastian dan kesungguhan niat Kepala BP Batam, warga meminta Rudi menandatangani nota kesepakatan (MoU) salah satunya untuk menjamin kontinuitas air selama 24 jam sehari ke rumah mereka. Namun Rudi tak sudi menyanggupi permintaan warganya yang dalam derita itu.
“Kita bikin MoU pun, kalau saya tak laksanakan tak ada sanksi hukum. Tapi dari hati kecil, kalau saya bilang iya maka saya akan buktikan dan saya datang sendiri ke tempat bapak/ibu sekalian,” jelas Rudi.
Saat itu Rudi juga sempat menyinggung bahwa seorang pemimpin yang jentelmen adalah yang tepat janji dan tidak akan menarik perkataan.
“Kalau saya menarik [pembicaraan], berarti saya pemimpin yang tidak jentelmen dan tidak tepat janji. Jadi saya tidak usah dipaksa untuk menandatangani [MoU] ini, dua jam ke depan bapak/ibu buktikan apa yang saya bicarakan jalan atau tidak,” kata Rudi ke pendemo.

Usai demo tahun lalu itu, perwakilan warga dipertemukan dengan pihak PT Air Batam Hilir dan Badan Usaha SPAM BP Batam. Pertemuan tersebut menghasilkan tiga poin kesepakatan dan dicantumkan dalam surat perjanjian.
Pertama, pasokan air bersih setiap hari tersedia sebanyak 45.000 liter. Kedua, pada hari Senin 7 November 2022 segera dilakukan pemasangan pipa air bersih. Ketiga, dikarenakan kondisi pipa dan suplai yang terbatas, pengaliran air bersih setiap harinya akan dilakukan dari pukul 00.00 – 04.00 WIB.
Namun sudah tujuh bulan berlalu sejak demo tahun lalu, krisis air masih mendera warga Perumahan Putra Jaya. Hingga mereka merencanakan aksi lanjutan namun diurungkan karena mendapat janji lagi dari pihak SPAM BP Batam dan mitranya. Kini, warga hanya bisa menunggu pengelola air di Batam menepati janji sebagaimana dibuat dalam surat kesepakatan terbaru. (D)